Beijing (ANTARA News) - Sejumlah pelajar Indonesia yang tergabung dalam Lingkar Pengajian Beijing (LPB), China, menggelar pengajian jarak jauh dengan menggunakan teknologi video konferensi, Minggu, setelah seorang ustad yang sediannya dijadwalkan mengisi ceramah tak bisa ke China karena gagal memperoleh visa dari China.

"Penceramah tidak bisa hadir karena terkendala visa sehingga kami menggunakan cara seperti ini," kata Ketua LPB Zainul Vikar kepada Antara di Beijing.

Pengajian jarak jauh yang digelar di aula Kedutaan Besar RI di Beijing itu dihadiri sekitar 100 orang, termasuk beberapa staf kedutaan.

"Cara ini lebih efektif dari pada teman-teman kami kecewa begitu jauh-jauh datang ke KBRI tetapi acara batal karena penceramah tidak bisa hadir," kata Zainul.

Peserta pengajian terlihat serius mendengarkan ceramah agama yang disampaikan Ustad Salim Fillah dari Yogyakarta secara langsung dengan menggunakan perangkat komunikasi yang kemudian disalurkan ke layar monitor.

Pengajian berlangsung interaktif sehingga peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang disampaikan penceramah.

Pemerintah China menerapkan kebijakan yang sangat ketat kepada warga negara asing yang hendak memasuki wilayahnya untuk berbagai jenis kegiatan keagamaan.