Lisbon (ANTARA News) - Pemantik api dan botol-botol plastik dilemparkan kepada seorang wasit setelah ia tidak mengesahkan gol dengan menggunakan sistem Video Asisten Wasit (VAR) pada pertandingan Liga Portugal yang berlangsung pada Sabtu.
Foto-foto memperlihatkan Luis Godinho melindungi diri dari sejumlah benda sebelum memberikannya kepada para ofisial ketika ia berjalan menjauhi monitor di tepi lapangan setelah membatalkan gol Braga ke gawang Sporting.
Bek Sporting, Jeremy Mathieu, membelokkan bola umpan silang Ricardo Horta masuk ke gawangnya sendiri pada menit ke-44 namun, setelah berkonsultasi dengan monitor, wasit memutuskan terdapat pelanggaran terhadap pemain sayap Sporting, Gelson Martins, dalam proses terjadinya gol tersebut.
Para pemain Braga memprotes dengan marah dan tayangan-tayangan ulang memperlihatkan tidak ada, atau hanya minimal, kontak dengan Martins yang terjatuh secara dramatis dan memegangi kepalanya.
Braga memenangi pertandingan itu dengan skor 1-0 melalui gol larut dari Raul Silva, meski mereka kembali harus menunggu saat wasit memeriksa dengan sistem VAR mengenai kemungkinan terjadinya offside.
Terdapat juga kontroversi terkait sistem VAR, yang akan digunakan di Piala Dunia tahun ini, saat Benfica menang 2-0 atas Vitoria Guimaraes.
Gol pertama Benfica dicetak dari penalti yang dihadiahkan dengan menggunakan monitor di tepi lapangan setelah sundulan Jardel membentur tangan Joao Aurelio, meski pemain Vitoria itu terlihat tidak mungkin menghindari kontak.
"Saya bertanya kepada diri sendiri bagaimana mereka memberikan penalti-penalti seperti ini di Portugal," kata pelatih Guimaraes Jose Peseiro. "Saya tidak melihat bagaimana Anda meminta seorang pemain untuk melompat tinggi tanpa melibatkan impuls dari lengannya."
Kemenangan Benfica mendongkrak mereka untuk mengoleksi 71 poin, unggul satu poin dari Porto yang akan bermain melawan Belenenses pada Senin.
Wasit Liga Portugal dilempari terkait keputusan pakai VAR
1 April 2018 13:10 WIB
Ilustrasi serangan fisik pemain sepakbola kepada wasit. (ANTARA FOTO/R Rekotomo)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: