Solo (ANTARA News) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II menyatakan wajib pajak (WP) yang telat melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan akan dikenakan sanksi denda.

"Untuk batas terakhir pelaporan SPT Tahunan WP orang pribadi jatuh pada hari ini, jika WP melaporkannya lebih dari hari ini akan dikenakan sanksi denda sebesar Rp100.000," kata Kepala Kanwil DJP Jateng II Rida Handanu di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan jika pembayaran denda tersebut belum sesuai nominal yang diwajibkan maka akan dikenakan bunga 2 persen/bulan.

Sementara itu, pada hari terakhir pelaporan SPT Tahunan tersebut Rida melakukan pantauan ke sejumlah Kantor Pajak Pratama (KPP). Ia mengatakan pada hari terakhir tersebut pelayanan hanya dibuka di KPP dan Kanwil DJP Jateng II.

"Kalau untuk pelayanan melalui pojok pajak di mal-mal sudah kami tutup pada hari Kamis (29/3)," katanya.

Melihat tingginya antusiasme WP dalam melaporkan SPT, pihaknya optimistis tingkat kepatuhan pajak bisa mencapai angka yang ditargetkan yaitu 75 persen.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Kanwil DJP Jateng II, realisasi WP yang sudah melaporkan SPT Tahunan hingga Kamis (29/3) mencapai 59,95 persen.

Menurut dia, untuk jumlah WP sasaran efiling di Kanwil DJP Jateng II sebanyak 332.208 WP tetapi yang sudah melapor baru 199.173 WP.

"Kalau untuk data terbaru nanti minggu depan baru bisa kami keluarkan," katanya.