Palembang (ANTARA News) - Petugas Sub Direktorat III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menembak mati seorang pelaku perampokan disertai dengan pembunuhan terhadap sopir Go-Car.

Pelaku pembunuhan terhadap Tri Widiantoro itu melawan saat ditangkap di Desa Lalan, Banyuasin, Kamis (29/3) malam, sementara seorang rekannya berhasil diamankan dan seorang lagi masih berstatus buronan.

"Ya ada dua pelaku yang kami tangkap semalam. Salah satu pelaku meninggal dunia, dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Untuk jasad korban Tri masih dalam evakuasi," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Erlin Tangjaya, Jumat.

Erlin menerangkan, untuk jasad Tri Widyantoro yang tinggal tulang belulang, oleh penyidik Polda Sumsel bersama tim forensik sedang melakukan evakuasi potongan tulang milik korban. Jasad Tri juga ditemukan setelah dua pelaku berhasil ditangkap.

"Baru dua yang berhasil kami tangkap, kepada pelaku yang belum tertangkap kami imbau segera menyerahkan diri saja," kata dia.

Sebelumnya, Tri Widyantoro hilang pada Kamis (15/2) usai mengantar penumpang. Saat itu, Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Usai mengantar penumpang, Tri tidak lagi diketahui kabar beritanya.

Mencuat kabar ditemukannya Tri Widyantoro yang menghilang lebih dari sebulan, membuat ratusan rekan seprofesi Tri mendatangi RS Bhayangkara Palembang, Jumat (30/3) sore.

Di RS Bhayangkara terlihat tidak hanya para sopir Go Car saja, tetapi puluhan bahkan ratusan pengemudi Gojek Online maupun Grab tampak ada di lokasi.

Menurut salah satu rekan korban yang enggan menyebutkan namanya mengatakan mendapatkan kabar kalau Tri ditemukan melalui grup WhatsApp mereka, dan bisa dipastikan jasad yang ditemukan oleh Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel Jumat (29/3) sekitar pukul 13.00 WIB di Desa Sungsang, Banyuasin adalah jasad Tri Widyantoro.