Padang (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebut masih ada bupati dan wali kota di provinsi itu yang kurang peduli terhadap pembangunan sektor pariwisata di daerahnya.

"Sejak dilantik dua tahu lalu saya diberi tugas oleh Gubernur mengurus pariwisata. Kepala daerah saya kumpulkan silahkan ajukan objek unggulan dan provinsi siap bantu, ternyata ada juga kepala daerah kurang peduli," katanya di Padang, Jumat.

Menurutnya pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu bidang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lebih cepat.

"Saat ditanya kepada kepala daerah konsepnya mana ternyata tidak ada apa-apa, cuma ngomong doang," kata dia.

Ia mengakui ada kepala daerah yang sudah peduli terhadap pariwisata tapi ada juga yang tidak acuh.

"Ada yang tidak pernah sekali pun bicara pariwisata padahal potensi daerahnya luar biasa," kata Wagub.

Sebaliknya ada juga kepala daerah yang bertanya kalau membangun pariwisata nanti berapa uang yang diperoleh setelah jadi.

Padahal efek dari pembangunan pariwisata luar biasa, tapi ada kepala daerah yang tidak tahu, kata dia.

Wagub mengaku bersama Gubernur telah berkomitmen untuk membantu daerah yang serius mengembangkan pariwisata.

"Kalau serius kami bantu, jika tidak peduli tidak dibantu karena bisa macet nanti bantuan," ujarnya.

Pada satu sisi ia melihat salah satu daerah yang cukup serius membangun pariwisata adalah Solok Selatan.

"Terbukti dengan jualan kawasan Seribu Rumah Gadang dapat bantuan dari pemerintah pusat untuk perbaikan senilai Rp100 miliar," katanya.

Sebelumnya hasil penelitian yang dilakukan Pusat Kajian Sosial Budaya dan Ekonomi (PKSBE) Universitas Negeri Padang menemukan sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat mengakui daerah ini memiliki daya tarik berupa alam yang indah.

"Berdasarkan survei yang dilakukan 58 persen wisatawan menilai alam Sumbar memang indah dan sesuai dengan harapan mereka sebelum berkunjung," kata Peneliti PKSBE UNP Doni Satria,M.SE.

Akan tetapi pada sisi lain dari survei tersebut terungkap sebagian besar wisatawan menilai fasilitas ibadah dan toilet yang ada di objek wisata tidak memadai.

"Hampir sebagian besar wisatawan tidak puas dengan faslitas rumah ibadah dan toilet, padahal dua aspek tersebut dinilai penting oleh pengunjung," katanya.

"Belum lagi kalau jalur Padang-Bukittinggi macet hingga delapan jam, jadi masalah pariwisata Sumbar itu ada pada infrastruktur," ujarnya.