Wakil PM Vietnam apresiasi indonesia di VITM
30 Maret 2018 10:57 WIB
Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam (kanan berkacamata) berbincang dengan Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi di Paviliun Indonesia di Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018 di Ha Noi International Center for Exhibition, Kamis (29/03/2018). Di pameran yang digelar 29 Maret-1 April 2018 ini, Kementerian Pariwisata RI bersama pelaku industri pariwisata berusaha menarik minat warga Vietnam melancong ke Indonesia. (ANTARA News/Royke Sinaga)
Hanoi (ANTARA News) - Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam mengunjungi Paviliun Indonesia pada pembukaan Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018 yang digelar 29 Maret-1 April, di Ha Noi International Center for Exhibition, Vietnam.
Usai membuka VITM, Kamis (29/3), PM Vu Duc Dam menyempatkan diri mengelilingi area pameran termasuk Paviliun Indonesia yang berada di Hall B 1.
Didampingi Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, Vu Duc Dam berbincang mengenai mengenai stan bertemakan "Wonderful Indonesia" dengan ciri khas replika Kapal Pinisi yang dilengkapi dengan bentangan layar kapal berwarna merah putih.
Pada kesempatan itu, Vu Duc Dam langsung mencoba memegang kemudi replika Kapal Pinisi yang kemudian menjadi sasaran foto para pengunjung.
Vu Duc Dam mengapresiasi kesertaan Indonesia untuk yang ketiga kalinya pada VITM tersebut sejak 2016, 2017, dan 2018.
Kementerian Pariwisata memfasilitasi tujuh industri pariwisata dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali, terdiri atas agen perjalanan dan pelaku usaha perhotelan yang akan berpameran sesuai dengan minat wisatawan dari Vietnam.
Pameran ini dikemas dalam konsep Business to Costumer (B2C) dan Business to Business (B2B), sehingga partisipan dapat melakukan penjualan paket wisata kepada konsumen secara langsung atau melakukan kerja sama dengan industri pariwisata Vietnam serta negara lain peserta VITM.
Selain kegiatan bisnis, di dalam stan juga dilakukan kegiatan pelayanan informasi pariwisata, pojok kopi, virtual reality video 360 derajat, pojok batik, dan acara permainan.
Ibnu Hadi memberikan pengarahan kepada peserta pameran terkait dengan promosi industri parawisata yang akan ditawarkan kepada pengunjung.
"Vietnam salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi rata-rata di atas 6 persen per tahun. Penduduk dengan berpenghasilan menengah ke atas juga semakin meningkat," ujarnya.
Karena itu, ujar Hadi, para pelaku industri pariwisata Indonesia harus pandai mencermati kegemaran dan kebiasaan masyarakat Vietnam jika melancong ke luar negeri.
"Tahun 2017, jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia berkisar 67.000 orang. Promosi yang gencar diharapkan jumlah tersebut bisa meningkat hingga mendekati 80.000 orang," katanya pula.
Baca juga: Indonesia ingin tarik 74.000 wisatawan Vietnam tahun ini
Baca juga: Destinasi wisata unggulan Indonesia dipromosikan di Vietnam
Usai membuka VITM, Kamis (29/3), PM Vu Duc Dam menyempatkan diri mengelilingi area pameran termasuk Paviliun Indonesia yang berada di Hall B 1.
Didampingi Dubes RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, Vu Duc Dam berbincang mengenai mengenai stan bertemakan "Wonderful Indonesia" dengan ciri khas replika Kapal Pinisi yang dilengkapi dengan bentangan layar kapal berwarna merah putih.
Pada kesempatan itu, Vu Duc Dam langsung mencoba memegang kemudi replika Kapal Pinisi yang kemudian menjadi sasaran foto para pengunjung.
Vu Duc Dam mengapresiasi kesertaan Indonesia untuk yang ketiga kalinya pada VITM tersebut sejak 2016, 2017, dan 2018.
Kementerian Pariwisata memfasilitasi tujuh industri pariwisata dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali, terdiri atas agen perjalanan dan pelaku usaha perhotelan yang akan berpameran sesuai dengan minat wisatawan dari Vietnam.
Pameran ini dikemas dalam konsep Business to Costumer (B2C) dan Business to Business (B2B), sehingga partisipan dapat melakukan penjualan paket wisata kepada konsumen secara langsung atau melakukan kerja sama dengan industri pariwisata Vietnam serta negara lain peserta VITM.
Selain kegiatan bisnis, di dalam stan juga dilakukan kegiatan pelayanan informasi pariwisata, pojok kopi, virtual reality video 360 derajat, pojok batik, dan acara permainan.
Ibnu Hadi memberikan pengarahan kepada peserta pameran terkait dengan promosi industri parawisata yang akan ditawarkan kepada pengunjung.
"Vietnam salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi rata-rata di atas 6 persen per tahun. Penduduk dengan berpenghasilan menengah ke atas juga semakin meningkat," ujarnya.
Karena itu, ujar Hadi, para pelaku industri pariwisata Indonesia harus pandai mencermati kegemaran dan kebiasaan masyarakat Vietnam jika melancong ke luar negeri.
"Tahun 2017, jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia berkisar 67.000 orang. Promosi yang gencar diharapkan jumlah tersebut bisa meningkat hingga mendekati 80.000 orang," katanya pula.
Baca juga: Indonesia ingin tarik 74.000 wisatawan Vietnam tahun ini
Baca juga: Destinasi wisata unggulan Indonesia dipromosikan di Vietnam
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: