Magelang (ANTARA News) - Pabrikan ponsel Vivo Indonesia memiliki aasan tersendiri tentang mengapa produk terbarunya Vivo V9 menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 450 Octa-core dan bukan seri 626 seperti di negara lain.

“Ini sesuai dengan riset yang kami lakukan terhadap konsumen di Indonesia. Memang konsumen di Indonesia kebutuhannya di Snapdragon 450,” kata General Manager Digital & Partnership PT Vivo Mobile Indonesia, Fachryansyah di Magelang, Jateng, Kamis.

Menurut Fachry, dengan prosesor yang lebih tinggi, maka harga yang akan ditawarkan juga akan lebih mahal.

“Kalau prosesorny lebih tinggi ya harganya juga jadi lebih mahal,” ungkap Fachry.

Adapun Vivo V9 yang diluncurkan di India beberapa waktu lalu menggunakan prosesor Snapdragon 626.

Menurut Fachry, penentuan tersebut tergantung pada kebutuhan pasar di masing-masing.