Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menggugah kesadaran bela negara bagi ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut Menhan dalam sambutannya pada acara "Launching Program Kesiapan Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi Warga Binaan", kesadaran bela negara merupakan bagian integral dari program revolusi mental dan nawacita pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Bela negara kalau tidak membela Negara ini keluar saja ke negara lain. Kalau masih tetap di negara ini, negara ini hancur atau tidak tergantung kita semua. Kalau bangsa ini kuat, kita yang menjadikan bangsa ini kuat, bangsa ini lemah, kita juga yang membuat bangsa ini lemah," tegas Ryamizard.

Ia menyebutkan, di era globalisasi seperti saat ini, hanya yang kuat yang akan memerintah. Sebaliknya, yang lemah akan kalah dan menjadi pecundang.

"Tentunya kita tidak ingin jadi pecundang. Cukup 300 tahun kita jadi pecundang, terjajah. Kita waspada kita bersatu, bersatu dalam komitmen bela negara. Filosofi bela negara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta bangsa Indonesia kepada Tanah Airnya," kata Menhan.

Menhan meyakini, Indonesia ke depannya tidak akan menjadi bangsa yang penuh dengan konflik seperti yang terjadi di Timur Tengah, bila kesadaran bela negara tetap terjaga di tengah masyarakat.

Menhan mengaku memandang perlu untuk selalu mengingatkan dan menyampaikan kepada seluruh komponen bangsa, termasuk warga binaan tentang nilai-nilai kebangsaan.

"Ini sebagai modal kekuatan dan pengikat agar kita berhasil dalam menghadapi setiap tantangan dalam dinamika globalisasi," kata Ryamizard.

Pada hakikatnya, tambah dia, kesadaran bela negara adalah upaya Negara untuk menumbuh-kembangkan "chemistry" rasa cinta rakyat Indonesia kepada negaranya.

"Rasa cinta ini akan tumbuh diawali dengan rasa bangga dan kagum setiap insan warga negara terhadap bangsa dan negaranya. Bila seseorang sudah memiliki rasa cinta yang mendalam maka dia akan dengan tulus dan ikhlas ingin membangun negaranya bahkan rela berkorban dan siap mati untuk membela Tanah Air-nya," katanya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mencontohkan, negara Israel, yang begitu kuat dan mampu mengalahkan negara yang jumlah penduduknya lebih banyak, ternyata selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsanya.

"Mereka siap berperang manakala negaranya terusik oleh negara lain. Kesadaran bela negara seperti ini patut dicontoh. Makanya, saat saya menargetkan 100 juta kader bela negara, negara lain khawatir. Ini merupakan efek getar bagi negara lain agar tidak mengusik-usik Indonesia," tuturnya.

Hadir dalam acara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan jajarannya.