London (ANTARA News) - Mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya pertama kali bersinggungan dengan racun saraf di alamat rumah mereka di Inggris, ungkap kepolisian pada Rabu (28/03) saat penyelidikan terhadap serangan itu terus berlanjut.

“Pada titik ini, kami yakin Skripal dan putrinya pertama kali bersinggungan dengan racun saraf dari pintu depan mereka,” ujar Dean Haydon dari Kepolisian Metropolitan London.

Serangan pada 4 Maret terhadap Skripal dan putrinya di kota London Salisbury mendapat respons besar yang mendorong pengusiran lebih dari 150 diplomat Rusia dari negara di seluruh dunia.

Otoritas Inggris menuding Moskow, yang membantah keterlibatan mereka, dan mengatakan bahwa racun saraf buatan Soviet bernama Novichok telah digunakan dalam peracunan tersebut.

“Bekas racun saraf ditemukan di beberapa tempat kejadian yang telah diteliti detektif selama beberapa pekan terakhir, tetapi pada konsentrasi yang lebih rendah daripada yang ditemukan di alamat rumah tersebut,” ujar Haydon.

Penyidik sebelumnya menutup bangku tempat Skripal dan putrinya ditemukan, sebuah pub dan restoran tempat keduanya berkunjung, dan kuburan istri mantan mata-mata tersebut.

Polisi mengatakan sekitar 250 detektif antiterorisme saat ini sedang mengkaji kasus tersebut, yang dapat berlanjut selama berbulan-bulan, demikian AFP.

Baca juga: Rusia pastikan usir diplomat Inggris