Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan prioritas kepada warga daerah terdepan, terluar dan tertinggal dalam program Beasiswa Unggulan 2018 yang pendaftarannya dibuka berlangsung 20 Maret hingga 19 April.

"Beasiswa ini diberikan untuk mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyediaan bantuan pendidikan dan pelatihan baik melalui jalur gelar maupun non gelar," kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharti di Jakarta, Kamis.

"Beasiswa ini mendukung upaya pemerintah dalam memperkecil kesenjangan kinerja pendidikan antarkelompok masyarakat, sehingga program ini juga memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat miskin dan yang berada di daerah 3T," kata Suharti, menggunakan singkatan dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal.

Tahun ini, ia menjelaskan, penyelenggara beasiswa memberi bobot penilaian lebih besar kepada calon peserta dari daerah tertinggal.

"Kalau menggunakan penilaian yang sama, pasti kalah dari pelamar dari Jawa dan Bali," kata dia, menambahkan pelamar dari daerah 3T selama ini tidak banyak.

Suharti menjelaskan beasiswa tersebut diutamakan untuk bidang-bidang yang relevan pada pengembangan pendidikan dan kebudayaan seperti pendidikan PAUD dan PGSD), kurikulum dan pedagogi, manajemen dan kebijakan kendidikan, perfilman, seni pertunjukan, seni musik, kebudayaan, perpustakaan, arkeologi (permuseuman), teknologi informasi, kebijakan publik, pariwisata, industri kreatif, teknologi pangan, matematika dan ilmu pengetahuan alam, maritim, pertanian, dan energi.

Pendaftaran beasiswa ini bisa dilakukan secara daring di laman resmi program Beasiswa Unggulan selama 20 Maret hingga 19 April. Seleksi tahap satu dan dua program itu akan dilaksanakan pada 20 April sampai dengan 14 Mei dan hasilnya diumumkan 15 Mei 2018.

Baca juga: Menristekdikti tantang santri ambil peluang besar beasiswa