Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil enam anggota DPRD Kota Malang 2014-2019 yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun Anggaran 2015.

"Hari ini, kami jadwalkan pemeriksaan sebagai tersangka terhadap enam anggota DPRD Kota Malang," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Enam anggota DPRD Kota Malang itu yakni Slamet dari Fraksi Gerindra, HM Zainuddin dari Fraksi PKB yang juga Wakil Ketua DPRD Malang, Mohan Katelu dari Fraksi PAN, Sahrawi dari Fraksi PKB, Suprapto dari Fraksi PDIP, dan Wiwik Hendri Astuti dari Fraksi Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua DPRD Malang.

Sebelumnya, KPK pada Selasa (27/3) menahan Wali Kota Malang 2013-2018 Moch Anton dan enam anggota DPRD Kota Malang 2014-2019 dalam kasus tersebut.

Moch Anton ditahan di Rutan Cabang Guntur dan enam anggota DPRD ditahan di empat rutan yang berbeda. Penahanan dilakukan untuk 20 hari pertama.

Enam anggota DPRD Kota Malang yang ditahan itu yakni Heri Pudji Utami dan Ya`qud Ananda Gudban di Rutan Klas IIA Jakarta Timur Pondok Bambu, Abdul Rachman di Rutan Polres Jakarta Selatan, Hery Subianto dan Sukarno di Rutan Polres Jakarta Timur serta Rahayu Sugiarti di Rutan Klas 1 Jakarta Timur Cabang KPK.

Namun, Febri belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut apakah enam anggota DPRD Kota Malang yang dipanggil pada Rabu (28/3) ini juga akan langsung ditahan atau tidak.

"Tentang penahanan nanti tentu tergantung pertimbangan penyidik dan jika kondisi yang disyaratkan Pasal 21 KUHAP sudah terpenuhi," ucap Febri.

Pada Agustus 2017 lalu, KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu, yakni mantan Ketua DPRD Kota Malang M Arief Wicaksono dan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (PUPPB) Jarot Edy Sulistyono.

Baca juga: KPK panggil anggota DPRD Malang tersangka suap

Baca juga: Walkot dan enam anggota DPRD Malang ditahan