Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menumbuhkan wirausaha baru khususnya pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) di lingkungan para istri anggota Kepolisian RI atau Bhayangkari.

“Wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Menperin, wirausaha juga dapat mewujudkan perekonomian yang kokoh, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, terciptanya masyarakat adil dan makmur.

Airlangga menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian dengan Pengurus Pusat Bhayangkari.

Acara bertema ‘Peningkatan Peran Bhayangkari dengan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Edukasi Keuangan dan Pelatihan Kewirausahaan” ini juga dihadiri oleh Kapolri Tito Karnavian dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

Menurut Menperin, jumlah pengusaha di Indonesia mencapai angka 3,4 persen pada 2017, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,1 persen.

Angka ini cukup menggembirakan dan telah melebihi standar nasional 2 persen, namun masih di bawah Thailand (4 persen), Malaysia (5 persen), Singapura (7 persen), Tiongkok (10 persen) dan Jepang (11 persen).

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kementerian Perindustrian diberi target untuk menumbuhkan wirausaha baru sebanyak 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019.

Untuk mencapai sasaran tersebut, lanjut Menperin, Kemenperin telah melaksanakan program pemberian fasilitas yang diberikan melalui pengembangan produk IKM, restrukturisasi mesin/peralatan, promosi dan pameran.

Selain itu, melakukan penguatan kelembagaan melalui pengembangan sentra IKM serta peningkatan kemampuan Unit Pelayanan Teknis (UPT).

Airlangga menyampaikan, Kemenperin dan Bhayangkari memiliki semangat yang sama dalam menumbuhkan wirausaha baru yang dituangkan dalam suatu Nota Kesepahaman.

Faktor-faktor pendukung seperti saluran promosi dan pemasaran juga harus dipersiapkan, karena wirausaha bukan hanya soal memproduksi, tetapi juga bagaimana menjual produk ke konsumen.

“Seperti kita ketahui bahwa e-commerce sudah sangat menjamur di Indonesia, untuk itu sangat tepat apabila para pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk memperluas akses informasi dan promosi dalam memasarkan produknya,” ungkapnya.