Curhat pengemudi Uber usai akuisisi
27 Maret 2018 14:32 WIB
Helm motif ojek daring Uber yang diobral oleh pedagang di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018), selepas pengakuisisian bisnis Uber di Asia Tenggara termasuk Indonesia oleh Grab. (ANTARA News/Aditia Maruli)
Jakarta (ANTARA News) - Sebagian pengemudi Uber mengaku belum menentukan sikap usai akuisisi perusahaan penyedia layanan teknologi pemesanan transportasi daring itu diakuisisi Grab.
Wempy, salah satunya. Pengemudi yang tinggal di kawasan Bekasi, itu sebenarnya tak keberatan jika harus pindah ke perusahaan layanan lain.
Namun dia mengeluhkan adanya aturan registrasi ulang yang menurutnya tak perlu.
"Memang menyarankan untuk pindah ke Grab. Tetapi itu semua tergantung kami. Kami hanya mitra. Soalnya di Grab sistemnya daftar ulang kembali seperti driver baru. Harusnya enggak boleh begitu," ujar dia kepada ANTARA News di kawasan jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Wempy, seharusnya pihak perusahaan memfasilitasi pengemudi agar tak perlu melakukan registrasi ulang sendiri layaknya pengemudi baru.
"Harusnya dari pihak Uber ini memberi jalan agar mempermudah (driver) bergabung dengan Grab, bukannya meminta daftar ulang," kata dia.
Baca juga: Pengemudi mitra Uber merasa ditelantarkan
Baca juga: Para mitra tanyakan nasib ke kantor Uber pasca-akuisisi
Baca juga: Grab resmi akuisisi Uber Asia Tenggara, apa perubahannya?
Baca juga: Uber dikabarkan akan jual bisnis Asia Tenggara ke Grab
Keluhan senada dilontarkan pengemudi Uber lain, Maulana dan Andri.
"Akuisisinya harus ke Grab ya, tetapi harus daftar ulang yang saya bingung. Harusnya langsung saja berjalan apa adanya. Saya hanya tahu untuk daftar ulang, yang lainnya saya enggak tahu," tutur Maulana.
Di sisi lain, Andri mengaku baru mengetahui aturan registrasi ulang pada Senin (26/3) melalui surat elektronik yang dia terima.
Namun dia belum memutuskan akan melakukan registrasi ulang atau tidak karena masih menunggu keputusan rekan-rekannya.
"Diharuskan registrasi ulang ke Grab. Karena, yang saya dengar Grab sama Uber sudah gabung. Saya baru tahu infonya kemarin. Dikirimin formulirnya juga via email," kata dia yang baru bergabung dengan Uber tiga pekan lalu itu.
Sebelumnya, Grab resmi mengakuisisi Uber di Asia Tenggara. Salah satu imbas kondisi ini adalah munculnya aturan untuk para mitra pengemudi melakukan registrasikan diri ke Grab.
Aplikasi Uber sendiri akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan.
Wempy, salah satunya. Pengemudi yang tinggal di kawasan Bekasi, itu sebenarnya tak keberatan jika harus pindah ke perusahaan layanan lain.
Namun dia mengeluhkan adanya aturan registrasi ulang yang menurutnya tak perlu.
"Memang menyarankan untuk pindah ke Grab. Tetapi itu semua tergantung kami. Kami hanya mitra. Soalnya di Grab sistemnya daftar ulang kembali seperti driver baru. Harusnya enggak boleh begitu," ujar dia kepada ANTARA News di kawasan jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Wempy, seharusnya pihak perusahaan memfasilitasi pengemudi agar tak perlu melakukan registrasi ulang sendiri layaknya pengemudi baru.
"Harusnya dari pihak Uber ini memberi jalan agar mempermudah (driver) bergabung dengan Grab, bukannya meminta daftar ulang," kata dia.
Baca juga: Pengemudi mitra Uber merasa ditelantarkan
Baca juga: Para mitra tanyakan nasib ke kantor Uber pasca-akuisisi
Baca juga: Grab resmi akuisisi Uber Asia Tenggara, apa perubahannya?
Baca juga: Uber dikabarkan akan jual bisnis Asia Tenggara ke Grab
Keluhan senada dilontarkan pengemudi Uber lain, Maulana dan Andri.
"Akuisisinya harus ke Grab ya, tetapi harus daftar ulang yang saya bingung. Harusnya langsung saja berjalan apa adanya. Saya hanya tahu untuk daftar ulang, yang lainnya saya enggak tahu," tutur Maulana.
Di sisi lain, Andri mengaku baru mengetahui aturan registrasi ulang pada Senin (26/3) melalui surat elektronik yang dia terima.
Namun dia belum memutuskan akan melakukan registrasi ulang atau tidak karena masih menunggu keputusan rekan-rekannya.
"Diharuskan registrasi ulang ke Grab. Karena, yang saya dengar Grab sama Uber sudah gabung. Saya baru tahu infonya kemarin. Dikirimin formulirnya juga via email," kata dia yang baru bergabung dengan Uber tiga pekan lalu itu.
Sebelumnya, Grab resmi mengakuisisi Uber di Asia Tenggara. Salah satu imbas kondisi ini adalah munculnya aturan untuk para mitra pengemudi melakukan registrasikan diri ke Grab.
Aplikasi Uber sendiri akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: