Jakarta (ANTARA News) - Mantan Plt Manajer Pelayanan Medik RS Medika Permata Hijau dr Alia mengaku bahwa dokter spesialis penyakit dalam Bimanesh Sutarjo meminta dirinya untuk menyiapkan ruang "Very Important Person" (VIP) untuk Setya Novanto sebelum pasien masuk.
"Pada pukul 14.00 siang saya ditelepon dokter Bimanesh, katanya ada pasiennya yang mau masuk, dia mengatakan sedang bersama dengan pengacaranya Pak Setya Novanto, lalu disambungkan lewat speaker dan saya lanjut bicara dengan pengacaranya, Pak Fredrich yang mengatakan minta tolong agar ruangan disiapkan di ruang VIP, kalau ada keluarga yang banyak juga minta tolong ada tambahan 1 ruangan kalau memang dibutuhkan," kata Alia di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.
Alia bersaksi untuk dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik.
"Pak Fredrich menyatakan tolong disiapkan perawat-perawat yang senior untuk tugas di ruangan Pak SN ini, setelah itu dokter Bima mengatakan untuk lapor ke dokter April, direktur rumah sakit," ungkap Alia.
Alia saat ini tidak lagi bekerja di RS Medika dan memutuskan pindah ke Palembang untuk bekerja di PT Selaras Jantung Indonesia.
Setelah pembicaraan telepon itu, Alia pun berdiskusi dengan rekan-rekannya mengenai permintaan kamar VIP dan tambahannya.
"Saya diskusi juga bahwa pasien ini sedang ada permasalahan dengan pihak KPK jadi beritahu direktur, tapi saya sudah tanya ini tidak terkait masalah hukumnya kan? Dikatakan dokter Bima `Tidak-tidak kita semua sesuai prosedur saja`, dijawab begitu," tambah Alia.
Selanjutnya Alia menginformasikan permintaan tersebut ke dokter Michael Chia Cahaya yang saat itu bertugas sebagai dokter jaga di IGD bahwa akan masuk pasien dari dr Bimanesh Sutarjo bernama Setnov dengan diagnosa panyakit hipertensi berat.
"Dokter Michael mengatakan `Kalau tidak sakit bagaimana?` nadanya sedikit guyon," ungkap Alia.
Sambil menunggu Setnov datang, Alia pun mengecek ruangan VIP yang kosong dan menetapkan ruang 323 sebagai tempat rawat inap Setnov sebagai ruangan yang paling baik.
"Selanjutnya sebelum shalat magrib, dokter Michael telepon saya, dia mengatakan `Dok saya didatangi pengacara Setnov`, dokter Michael marah ke saya karena dia didatangi pengacara Setnov dan minta beliau (dr Michael) minta supaya kasih diagnosa kecelakaan, tapi dr Michael tidak mau. `Kalau seperti ini saya mau meningalkan ruangan`," ungkap Alia menirukan pembicaraannya dengan Michael.
Alia lalu meminta agar Michael tetap mengecek kondisi kesehatan Setnov dan bila memang perlu dirawat akan dirawat, namun bila tidak perlu maka dipulangkan. Setelah itu mendapat keluhan Michael itu, Bimanesh pun menelepon Alia lagi.
"Saya katakan `Dok tadi Michael menelepon, katanya didatangi pengacara Setya Novanto dan mengatakan ingin didiagnosa kecelakaan, dia (Michael) marah tidak mau bertugas lalu Bimanesh mengatakan `ya sudah nanti saya handle`, lalu saya pulang setelah shalat magrib," papar Alia.
Saksi: Bimanesh minta Setnov disiapkan ruang VIP
26 Maret 2018 12:52 WIB
Terdakwa kasus merintangi penyidikan kasus KTP elektronik Bimanesh Sutarjo menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Gedung Tipikor, Jakarta, Kamis (8/3/2018).(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: