Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak menguat sebesar 17 poin menjadi Rp13.762 dibanding posisi sebelumnya Rp13.779 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar mengambil momentum untuk keluar dari dolar AS menyusul kekhawatiran perang dagang, situasi itu membuat nilai tukar rupiah menguat.

"Minat pelaku pasar terhadap dolar AS cenderung berkurang karena kekhawatiran terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang dapat mengganggu perekonomian di negeri Paman Sam itu," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, apresiasi rupiah relatif terbatas, sentimen kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi salah satu faktor yang dapat memicu potensi aliran modal keluar dari Indonesia.

"Diharapkan pelaku pasar tetap waspada di tengah sentimen eksternal yang mudah berubah yang dapat membuat laju rupiah tertahan kenaikannya," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa kemungkinan nilai tukar rupiah masih dalam penjagaan Bank Indonesia di kisaran Rp13.760-Rp13.770 per dolar AS.

Ia menambahkan bahwa kinerja penerimaan pajak Indonesia yang membaik dibandingkan tahun 2017, memberi harapan risiko fiskal yang menurun dan diharapkan menjaga pergerakan mata uang domestik.

Baca juga: Rupiah melemah menjadi Rp13.762 per dolar AS