13.400 pemuda Gereja Protestan Maluku diteguhkan
26 Maret 2018 06:06 WIB
Dokumentasi Ribuan pemuda Kristen mengikuti prosesi Peneguhan Sidi Baru, untuk menjadi anggota Gereja Protestan Maluku (GPM), pada salah satu gereja di Ambon, Maluku, Minggu (1/4/2012). Prosesi peneguhan sidi dilakukan GPM setahun sekali, sebagai bentuk pengakuan gereja terhadap generasi muda, yang dianggap telah dewasa dalam iman. (FOTO ANTARA/Embong Salampessy)
Ambon (ANTARA News) - Sebanyak 13.400 pemuda Kristen di provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut) diteguhkan sebagai anggota Sidi Baru Gereja Protestan Maluku (GPM) yang berlangsung dalam ibadah Minggu di semua gedung gereja.
Ketua Majelis pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pendeta Ates J. Werinussa membenarkan ribuan pemuda Kristiani di dua provinsi tersebut diteguhkan sebagai angota Sidi GPM setelah terlebih dahulu mengikuti proses pembinaan iman Ksristiani atau Katekisasi selama setahun terakhir.
Jumlah pemuda GPM yang diteguhkan tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 11-12 ribu orang.
Dia menegaskan, peneguhan Sidi merupakan bagian dari pengakuan iman di lingkungan gereja-gereja Protestan, di mana setiap pemuda yang akan diteguhkan terlebih dahulu telah mengikuti katekisasi bentuk pembinaan iman Kristiani dalam kurun waktu tertentu.
Menurutnya, Sidi Baru merupakan tradisi GPM setiap tahun saat memasuki masa Perhaliran dan menjelang Perjamuan Kudus pada peringatan Jumat Agung. Sidi Baru juga telah termuat dalam kurikulum pendidikan dan buku ajar yang dikeluarkan GPM dan hal ini sudah tumbuh dan berkembang lama di kalangan jemaat dan masyarakat serta menjadi menjadi tradisi GPM.
Ates mengakui, para pemuda yang baru diteguhkan telah melalui proses pembinaan iman dan mental Kristiani yang kuat sesuai standar peraturan yang dikeluarkan GPM, sehingga mereka memiliki kematangan dan kematangan iman yang kuat dalam menghadapi perkembangan pembangunan masa kini.
Kematangan iman Kristiani generasi muda GPM, tandasnya, dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari jenjang Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) yang merupakan dasar pembinaan setelah itu, pada jenjang remaja, serta saat menjadi pemuda melalui Angkatan Muda gereja Protestan Maluku (AMGPM) serta katekisasi yang merupakan periode akhir pembinaan sebelum diteguhkan menjadi angota GPM.
"Setelah diteguhkan, diharapkan para pemuda Krisiten dapat menjadi panutan dan teladan di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Pantauan Antara, warga Kristiani yang baru diteguhkan melakukan pengucapan syukur di rumah masing-masing dengan mengundang saudara maupun kenalan untuk bersilaturahmi dan merayapakn sukacita yang dirasakan.
Suasana silaturahmi berlangsung dari siang hingga malam hari, di mana pada ruas jalan tertentu terjadi kemacetan kendaraan, dikarenakan banyaknya warga yang datang untuk bersilarturahmi dengan kendaraan bermotor.
Ketua Majelis pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pendeta Ates J. Werinussa membenarkan ribuan pemuda Kristiani di dua provinsi tersebut diteguhkan sebagai angota Sidi GPM setelah terlebih dahulu mengikuti proses pembinaan iman Ksristiani atau Katekisasi selama setahun terakhir.
Jumlah pemuda GPM yang diteguhkan tahun ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 11-12 ribu orang.
Dia menegaskan, peneguhan Sidi merupakan bagian dari pengakuan iman di lingkungan gereja-gereja Protestan, di mana setiap pemuda yang akan diteguhkan terlebih dahulu telah mengikuti katekisasi bentuk pembinaan iman Kristiani dalam kurun waktu tertentu.
Menurutnya, Sidi Baru merupakan tradisi GPM setiap tahun saat memasuki masa Perhaliran dan menjelang Perjamuan Kudus pada peringatan Jumat Agung. Sidi Baru juga telah termuat dalam kurikulum pendidikan dan buku ajar yang dikeluarkan GPM dan hal ini sudah tumbuh dan berkembang lama di kalangan jemaat dan masyarakat serta menjadi menjadi tradisi GPM.
Ates mengakui, para pemuda yang baru diteguhkan telah melalui proses pembinaan iman dan mental Kristiani yang kuat sesuai standar peraturan yang dikeluarkan GPM, sehingga mereka memiliki kematangan dan kematangan iman yang kuat dalam menghadapi perkembangan pembangunan masa kini.
Kematangan iman Kristiani generasi muda GPM, tandasnya, dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari jenjang Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) yang merupakan dasar pembinaan setelah itu, pada jenjang remaja, serta saat menjadi pemuda melalui Angkatan Muda gereja Protestan Maluku (AMGPM) serta katekisasi yang merupakan periode akhir pembinaan sebelum diteguhkan menjadi angota GPM.
"Setelah diteguhkan, diharapkan para pemuda Krisiten dapat menjadi panutan dan teladan di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Pantauan Antara, warga Kristiani yang baru diteguhkan melakukan pengucapan syukur di rumah masing-masing dengan mengundang saudara maupun kenalan untuk bersilaturahmi dan merayapakn sukacita yang dirasakan.
Suasana silaturahmi berlangsung dari siang hingga malam hari, di mana pada ruas jalan tertentu terjadi kemacetan kendaraan, dikarenakan banyaknya warga yang datang untuk bersilarturahmi dengan kendaraan bermotor.
Pewarta: Jimmi Ayal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: