Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan bahwa pemerintah provinsi (pemprov) telah mengantisipasi bencana kekeringan yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul dan Sleman. "Untuk mengatasi kekeringan di Kulonprogo sedang dipikirkan penggunaan sumber air yang berasal dari Kali Progo," katanya, ketika mendampingi Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, meresmikan sumber air di Baron, Gunungkidul, Selasa. Namun, ia mengemukakan, untuk wilayah Prambanan, Kabupaten Sleman, penanganan kekeringan masih relatif sulit dilakukan karena di daerah itu tidak ada sumber air yang bisa digunakan untuk mengatasinya. "Pemprov DIY masih memikirkan upaya lain untuk mengatasi kekeringan, jika terjadi di wilayah Prambanan Sleman," katanya. Menyinggung upaya yang dilakukan untuk membantu masyarakat Gunungkidul menghadapi ancaman kekeringan, ia mengatakan, proyek air bersih di Baron bantuan Pemerintah Jepang merupakan fasilitas air minum tambahan pada sumber air di Ngobaran dan Baron, karena kedua sistem tersebut mengalami defisit air. "Proyek sumber air di Baron ini akan mampu melayani 94.000 jiwa atau sekitar 78,5 persen penduduk di kawasan tersebut," katanya. Dikatakannya, proyek ini dibagi dalam dua tahap pembangunan, tahap pertama sudah dilakukan sejak dua bulan lalu dan tahap kedua baru akan dilakukan tahun depan. "Pada tahap pertama mungkin cakupan sasaran konsumen yang dapat memanfaatkan air bersih itu masih relatif sedikit, namun setelah selesai tahap kedua, semua penduduk akan terlayani," demikian Sultan HB X. (*)