Satria Muda tatap final
25 Maret 2018 23:18 WIB
Pebasket Satria Muda Pertamina Jamarr Andre Johnson (kanan) mendribel bola, dibayangi pebasket BSB Hangtuah Kelly Purwanto (kiri), dalam semifinal game ketiga divisi merah Indonesian Basketball League di Britama Arena, Jakarta, Minggu (25/3/2018). Satria Muda Pertamina melaju ke babak final setelah menang agregat 2-1 atas BSB Hangtuah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Satria Muda (SM) Pertamina menatap babak final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 dengan optimistis usai mengandaskan BSB Hangtuah di laga ketiga semifinal dengan skor 78-56, Minggu.
"Saya senang dengan kemenangan ini karena `warna` SM sudah terlihat. Dengan begitu seharusnya tidak ada kendala di partai final," ujar pelatih SM Youbel Sondakh usai laga kontra Hangtuah di Britama Arena, Jakarta, Minggu.
Adapun partai final akan digelar pada 19-22 April 2018. Di fase pamungkas itu, SM akan menghadapi pemenang laga Pelita Jaya Basketball versus Stapac Jakarta.
Menurut center SM asal Amerika Serikat Dior Lowhorn, baik Pelita Jaya (PJ) maupun Stapac memiliki kelebihan masing-masing. PJ, kata Dior, kuat dalam bertahan sementara Stapac lebih dominan di sisi serang.
"Kedua tim juga punya kualitas pemain yang merata. Namun, siapapun lawannya, kami siap menghadapinya di final," kata Dior.
Seperti diketahui, SM Pertamina berhasil melangkah ke final setelah memimpin kedudukan semifinal Divisi Merah dengan skor 2-1 atas BSB Hangtuah. Di partai pertama yang digelar di Batam, SM menaklukkan Hangtuah 97-88.
Sementara di laga kedua semifinal di Britama Arena, Jakarta, giliran Hangtuah yang menundukkan SM 69-60 sebelum akhirnya SM kembali menang di pertandingan ketiga 78-56.
Pelatih Hangtuah Andika Saputra menganggap kekalahan timnya di partai ketiga semifinal karena kalah kualitas dari SM.
Akan tetapi, dia merasa bangga dengan skuatnya karena pada musim ini mereka berhasil mencetak sejarah yaitu untuk pertama kalinya lolos ke semifinal.
"Musim ini sangat luar biasa karena karena kami melaju ke semifinal dengan mayoritas pemain muda," tutur Andika.
Partai semifinal Divisi Putih Pelita Jaya Basketball kontra Stapac Jakarta sendiri, juga dengan format "best of three", digelar pada 5-8 April 2018.
"Saya senang dengan kemenangan ini karena `warna` SM sudah terlihat. Dengan begitu seharusnya tidak ada kendala di partai final," ujar pelatih SM Youbel Sondakh usai laga kontra Hangtuah di Britama Arena, Jakarta, Minggu.
Adapun partai final akan digelar pada 19-22 April 2018. Di fase pamungkas itu, SM akan menghadapi pemenang laga Pelita Jaya Basketball versus Stapac Jakarta.
Menurut center SM asal Amerika Serikat Dior Lowhorn, baik Pelita Jaya (PJ) maupun Stapac memiliki kelebihan masing-masing. PJ, kata Dior, kuat dalam bertahan sementara Stapac lebih dominan di sisi serang.
"Kedua tim juga punya kualitas pemain yang merata. Namun, siapapun lawannya, kami siap menghadapinya di final," kata Dior.
Seperti diketahui, SM Pertamina berhasil melangkah ke final setelah memimpin kedudukan semifinal Divisi Merah dengan skor 2-1 atas BSB Hangtuah. Di partai pertama yang digelar di Batam, SM menaklukkan Hangtuah 97-88.
Sementara di laga kedua semifinal di Britama Arena, Jakarta, giliran Hangtuah yang menundukkan SM 69-60 sebelum akhirnya SM kembali menang di pertandingan ketiga 78-56.
Pelatih Hangtuah Andika Saputra menganggap kekalahan timnya di partai ketiga semifinal karena kalah kualitas dari SM.
Akan tetapi, dia merasa bangga dengan skuatnya karena pada musim ini mereka berhasil mencetak sejarah yaitu untuk pertama kalinya lolos ke semifinal.
"Musim ini sangat luar biasa karena karena kami melaju ke semifinal dengan mayoritas pemain muda," tutur Andika.
Partai semifinal Divisi Putih Pelita Jaya Basketball kontra Stapac Jakarta sendiri, juga dengan format "best of three", digelar pada 5-8 April 2018.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: