Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan, titik panas muncul satu titik wilayah dataran tinggi di Kabupaten Aceh Tengah.
"Sore ini, satelit mendeteksi satu titik panas berada di Aceh Tengah," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria di Aceh Besar, Ahad.
Ia menjelaskan, satu titik panas tersebut terpantau dengan menggunakan kedua satelit yakni Terra dan Aqua berada di 97,14 bujur Timur dan 4,33 lintang Utara.
Lebih tepatnya titik panas ini berada di Kecamatan Linge, Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten penghasil kopi jenis arabika dan robusta dengan kualitas ekspor.
Pantauan sensor modis menggunakan satelit menyebut titik panas itu memiliki angka tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan sebesar 97 persen.
"Dari persentase titik panas ini, menunjukkan berwarna merah. Artinya, titik panas sebesar 97 persen tersebut kami yakini sebagai titik api," tegas Zakaria.
BMKG Aceh meminta kepada pihak terkait untuk segera turun ke lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.
"Turun ke Linge, dan cek satu titik panas ini. Bila sudah terkebakar, maka kita minta segera padamkan. Karena saat ini rawan meluas, akibat musim kemarau," katanya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pernah mengatakan akan memperketat pengawasan di wilayah Aceh dan Kalimantan Selatan untuk mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
"Saya memang harus hati-hati, sekarang berarti menjaga Aceh dan Kalsel. Selama ini saya hanya berpikir menjaga Riau dan Sumsel," kata Siti pula.
"Sumsel memang kami sering jaga, Kalbar juga kami jaga. Tapi di awal-awal Aceh sama Sumsel saya luput. Saya akan perhatikan," ujar Menteri Siti lagi.
Baca juga: Empat provinsi siaga darurat kebakaran hutan-lahan
Baca juga: BMKG deteksi lima titik panas di Riau
Satu titik panas muncul di Aceh Tengah
25 Maret 2018 19:20 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG (istimewa)
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: