Bali (ANTARA News) - Sinergi antar lembaga, khususnya dalam menangani masalah di Asmat, Papua, punya peran vital dalam menyelesaikan krisis hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Idrus Marham.

"Masyarakat yang terjangkit campak dan gizi buruk ini teratasi. Air sudah ditangani dengan baik," kata Idrus, melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Bali, Sabtu.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penanganan itu merupakan instruksi Presiden Joko Widodo, yakni ketika ada masalah, negara harus ada di situ. "Representasi negara adalah pemerintah," kata Idrus.

Krisis busung lapar dan kejadian luar biasa campak yang menewaskan belasan anak di Asmat bisa dibilang adalah tugas pertama yang langsung diatasi oleh Idrus Marham. "Meski saya menteri baru, saya merasa sinergitas itu sangat kuat antar kementerian," kata Idrus.

Beberapa pejabat kabinet presiden Joko Widodo yang bertugas, langsung berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah di Asmat. Lewat kedatangan mereka ke Asmat yang hanya berjarak hitungan hari sejak mereka dilantik. "Tidak susah. Kita malah hanya lewat telepon. Sama KSP juga, kita tiap hari bicara dengan Pak Moeldoko," ungkap Idrus.

Setelah berkunjung ke Asmat, pemantauan masih terus dilakukan. "Minggu lalu saya ke tempat pak Moeldoko dan `mbak` Puan, semua kita menteri enak komunikasinya. Sangat intensif. Sudah tidak ada ego sektoral. Semua program itu harus jalan," kata Idrus.

Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto menilai bahwa koordinasi antar lembaga terkait kasus Asmat, Papua cukup baik sehingga masalah yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay juga mengakui jika sikap dan respon pemerintah dalam menangani masalah social seperti yang terjadi di Asmat, Papua berjalan baik.