Lampung peringati Hari Tuberkulosis Sedunia
24 Maret 2018 19:47 WIB
Arsip: Hari Tanpa TB Sedunia Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universital Malikussaleh (Unimal) membagikan masker dan petunjuk kesehatan. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2018 berlangsung di Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung, dalam bentuk aksi simpatik membagikan bunga dan masker bagi pengguna jalan raya.
Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Asih Hendrastuti, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan selain melakukan aksi simpatik hari ini rencananya akan dilaksanakan seminar kesehatan dengan tema Peduli TBC, Indonesia Sehat pada Senin, (26/3) di Ballroom Bapelkes Provinsi Lampung
Kegiatan peringatan HTBS 2018 di Provinsi Lampung ini dilakukan bekerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, PDPI ( Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), PPTI (Perhimpunan Pemerhati Tuberkulosis Indonesia), Saka Bakti Husada Gerakan Pramuka Kwarda Lampung dan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat) Lampung.
Ia menjelaskan, tema HTBS 2018 adalah "Wanted: Leaders for a TB-free world. You can make history. End TB" dimana memberikan motivasi kepada semua untuk dapat berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah tuberkulosis.
Tema peringatan HTBS 2018 bertujuam mengajak setiap orang turut aktif dalam penanggulangan TBC melalui pekerjaan dan kegiatan mereka sehingga di Indonesia adaptasi tema tersebut adalah "Peduli TBC, Indonesia Sehat dengan aksi: Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC)".
Asih menjelaskan, di? Indonesia, diperkirakan ada? 1.020.000 kasus baru TBC? dan? baru sepertiga yang ditemukan dan diobati.?
"Masih ada yang belum ditemukan atau sudah ditemukan dan diobati? namun belum dilaporkan," ujarnya.
Karena itu, pada Hari TBC Sedunia ini perlu meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya berobat sampai sembuh bagi setiap kasus TBC agar tidak menularkan penyakitnya pada orang di sekitarnya.
"Orang terduga TBC ditandai dengan gejala batuk terus-menerus.? Seringkali disertai berat badan yang menurun, kadang-kadang sesak nafas, dan? berkeringat malam hari tanpa melakukan aktivitas," jelasnya.
Penularan TBC juga berisiko pada kelompok orang yang tinggal di tempat? yang padat, ventilasi dan lantai yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Kondisi seperti ini sering ditemukan di? Rutan/Lapas, sekolah berasrama, tempat kerja, masyarakat yang tinggal di lingkungan padat kumuh.????
Oleh karena itu, ia menambahkan upaya penemuan dan pengobatan TBC perlu diupayakan agar menjangkau lingkungan seperti ini.
Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Asih Hendrastuti, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan selain melakukan aksi simpatik hari ini rencananya akan dilaksanakan seminar kesehatan dengan tema Peduli TBC, Indonesia Sehat pada Senin, (26/3) di Ballroom Bapelkes Provinsi Lampung
Kegiatan peringatan HTBS 2018 di Provinsi Lampung ini dilakukan bekerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, PDPI ( Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), PPTI (Perhimpunan Pemerhati Tuberkulosis Indonesia), Saka Bakti Husada Gerakan Pramuka Kwarda Lampung dan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat) Lampung.
Ia menjelaskan, tema HTBS 2018 adalah "Wanted: Leaders for a TB-free world. You can make history. End TB" dimana memberikan motivasi kepada semua untuk dapat berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah tuberkulosis.
Tema peringatan HTBS 2018 bertujuam mengajak setiap orang turut aktif dalam penanggulangan TBC melalui pekerjaan dan kegiatan mereka sehingga di Indonesia adaptasi tema tersebut adalah "Peduli TBC, Indonesia Sehat dengan aksi: Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC)".
Asih menjelaskan, di? Indonesia, diperkirakan ada? 1.020.000 kasus baru TBC? dan? baru sepertiga yang ditemukan dan diobati.?
"Masih ada yang belum ditemukan atau sudah ditemukan dan diobati? namun belum dilaporkan," ujarnya.
Karena itu, pada Hari TBC Sedunia ini perlu meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya berobat sampai sembuh bagi setiap kasus TBC agar tidak menularkan penyakitnya pada orang di sekitarnya.
"Orang terduga TBC ditandai dengan gejala batuk terus-menerus.? Seringkali disertai berat badan yang menurun, kadang-kadang sesak nafas, dan? berkeringat malam hari tanpa melakukan aktivitas," jelasnya.
Penularan TBC juga berisiko pada kelompok orang yang tinggal di tempat? yang padat, ventilasi dan lantai yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Kondisi seperti ini sering ditemukan di? Rutan/Lapas, sekolah berasrama, tempat kerja, masyarakat yang tinggal di lingkungan padat kumuh.????
Oleh karena itu, ia menambahkan upaya penemuan dan pengobatan TBC perlu diupayakan agar menjangkau lingkungan seperti ini.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: