Surabaya (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi menggelar debat publik sebanyak tiga yang wajib diikuti pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.

"Kami sudah sepakati dan selama masa kampanye digelar tiga kali debat peserta Pilkada," ujar Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Debat pertama kali akan dilaksanakan pada Selasa, 10 April 2018 dan ditayangkan di dua televisi nasional, yaitu Trans Media dan INews TV.

Debat kedua akan diselenggarakan pada Selasa, 8 Mei 2018 dan ditayangkan di dua televisi nasional, yakni Kompas TV dan Metro TV.

Sedangkan, debat ketiga akan dilaksanakan di hari terakhir masa kampanye, Sabtu, 23 Juni 2018 dan ditayangkan di televisi nasional maupun lokal, masing-masing TV One, JTV, TVRI serta BBS TV.

"Ketiganya digelar di Kota Surabaya dan melibatkan pendukung sesuai aturan main saat berlangsungnya acara," ucap komisioner divisi sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat tersebut.

Sementara itu, persiapan debat publik sebagai tahapan Pilkada Jatim 2018, KPU juga melakukan perjanjian dan penandatanganan kerja sama dengan stasiun televisi.

Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menyampaikan bahwa Pilkada Jatim sudah melalui beberapa tahapan dan sekarang memasuki tahapan debat publik.

"Dalam setiap tahapan mengikat secara hukum dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," kata mantan Ketua KPU Kota Surabaya tersebut.

Terkait materi debat publik, kata dia, pihaknya sudah membentuk tim perumus yang terdiri dari kalangan akademisi dan praktisi untuk nantinya memberikan masukan terhadap materi.

Pilkada Jatim untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.