Hama serang tanaman padi petani Suko Mananti di Pasaman Barat
24 Maret 2018 06:53 WIB
Dokumentasi Petani memperlihatkan hama keong emas yang menyerang tanaman padinya di Desa Bangkaloa, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (5/7/2013). Petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membasmi hama yang menyerang saat mulai musim tanam terutama pada musim hujan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA News) - Tanaman padi sawah di kawasan Sukomananti Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terserang hama tikus, keong dan serangga sejak beberapa minggu terakhir.
"Benar, padi kami diserang sejumlah hama. Puluhan lobang dan sarang tikus ditemukan disekitar pematang sawah dan ladang," kata salah seorang petani, Beny di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan sejumlah petani mengeluhkan kondisi ini karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mengusir hama tersebut.
Selain hama tikus, petani juga disibukan dengan serangan hama keong atau bekicot yang memakan bagian batang padi mereka.
Akibat serangan hama keong tersebut, ratusan batang pokok padi petani rusak bahkan mati.
Selain itu padi yang sudah berumur tiga bulan dan baru ditanam juga diserang oleh hama wereng atau serangga. Ratusan bahkan ribuan serangga berdatangan dan merusak padi hingga menimbulkan kerusakan pada bagian daun padi.
Menurutnya serangan hama tikus, keong dan serangga ini sudah terjadi sejak bebera minggu belakangan ini.
Ia menyebutkan untuk mengantisipasi serangan hama itu petani melakukan beberapa usaha.
Seperti menutup dan berburu tikus, menyemprotkan pestisida untuk membunuh serangga dan memasang perangkap burung agar padi mereka tidak dimakan burung.
Akibat kondisi itu, petani khawatir hasil panen mereka tidak maksimal karena sejak awal masa tanam, hama sudah mulai menggerogoti tanaman mereka.
Bahkan saat memasuki musim panen, tanaman mereka juga diserang hama tikus dan burung yang cukup banyak.
Hingga saat ini, pihaknya mengantisipasi hama tersebut dengan cara tradisional. Petani berharap kedepan jumlah hama bisa berkurang.
"Kami mengharapkan ada solusi dari dinas terkait agar hasil panen petani bisa maksimal," harapnya.
"Benar, padi kami diserang sejumlah hama. Puluhan lobang dan sarang tikus ditemukan disekitar pematang sawah dan ladang," kata salah seorang petani, Beny di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan sejumlah petani mengeluhkan kondisi ini karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mengusir hama tersebut.
Selain hama tikus, petani juga disibukan dengan serangan hama keong atau bekicot yang memakan bagian batang padi mereka.
Akibat serangan hama keong tersebut, ratusan batang pokok padi petani rusak bahkan mati.
Selain itu padi yang sudah berumur tiga bulan dan baru ditanam juga diserang oleh hama wereng atau serangga. Ratusan bahkan ribuan serangga berdatangan dan merusak padi hingga menimbulkan kerusakan pada bagian daun padi.
Menurutnya serangan hama tikus, keong dan serangga ini sudah terjadi sejak bebera minggu belakangan ini.
Ia menyebutkan untuk mengantisipasi serangan hama itu petani melakukan beberapa usaha.
Seperti menutup dan berburu tikus, menyemprotkan pestisida untuk membunuh serangga dan memasang perangkap burung agar padi mereka tidak dimakan burung.
Akibat kondisi itu, petani khawatir hasil panen mereka tidak maksimal karena sejak awal masa tanam, hama sudah mulai menggerogoti tanaman mereka.
Bahkan saat memasuki musim panen, tanaman mereka juga diserang hama tikus dan burung yang cukup banyak.
Hingga saat ini, pihaknya mengantisipasi hama tersebut dengan cara tradisional. Petani berharap kedepan jumlah hama bisa berkurang.
"Kami mengharapkan ada solusi dari dinas terkait agar hasil panen petani bisa maksimal," harapnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: