BPBD Ciamis : 1.640 rusak akibat puting beliung
23 Maret 2018 19:16 WIB
Arsip: Warga membersihkan puing-puing rumahnya yang hancur karea angin puting beliung di Desa Bojongnangka, Pemalang, Senin (1/1/2018). Sebanyak 159 rumah rusak berat akibat diterjang angin puting beliung yang mengakibatkan 22 warga luka-luka dan 64 orang mengungsi. (ANTARA /Oky Lukmansyah)
Bandung (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebutkan sebanyak 1.640 unit rumah rusak akibat diterjang bencana angin puting beliung yang terjadi tiga kali di beberapa tempat selama kurun waktu Februari hingga Maret 2018.
"Untuk dua kejadian sebelumnya total rumah yang rusak mencapai 1.440 rumah, untuk yang terakhir saat ini masih pendataan, data sementara sekitar 200 rumah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Ani Supiani kepada wartawan, Jumat.
Ia menuturkan, selama dua bulan terakhir beberapa tempat di Kabupaten Cianis sudah tiga kali diterjang bencana angin puting beliung, tercatat pertama kejadian pada 1 Februari di Kecamatan Jatinagara dan Kecamatan Rajadesa.
Selanjutnya pada 2 Februari, angin puting beliung melanda wilayah perkotaan Ciamis, Tambaksari, dan Rancah kemudian terakhir pada 21 Maret melanda Ciamis Kota, Lakbok, Sadananya, Cisaga, Cijeungjing dan Pamarican.
"Akibatnya banyak rumah yang rusak, jenis kerusakannya bervariatif," katanya.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang tingkat kerawanan bencananya tinggi yaitu peringkat ke-15 se-Indonesia dan ke-6 tingkat Provinsi Jawa Barat dengan beberapa potensi bencana di antaranya angin puting beliung.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Ani, hujan dan angin kencang masih akan terus terjadi selama Mei 2018 sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya.
"Potensi angin puting beliung di Ciamis ini masih terus terjadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang.
"Disarankan warga untuk mengungsi sementara kalau cuaca buruk terus-terusan terjadi," katanya.
"Untuk dua kejadian sebelumnya total rumah yang rusak mencapai 1.440 rumah, untuk yang terakhir saat ini masih pendataan, data sementara sekitar 200 rumah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Ani Supiani kepada wartawan, Jumat.
Ia menuturkan, selama dua bulan terakhir beberapa tempat di Kabupaten Cianis sudah tiga kali diterjang bencana angin puting beliung, tercatat pertama kejadian pada 1 Februari di Kecamatan Jatinagara dan Kecamatan Rajadesa.
Selanjutnya pada 2 Februari, angin puting beliung melanda wilayah perkotaan Ciamis, Tambaksari, dan Rancah kemudian terakhir pada 21 Maret melanda Ciamis Kota, Lakbok, Sadananya, Cisaga, Cijeungjing dan Pamarican.
"Akibatnya banyak rumah yang rusak, jenis kerusakannya bervariatif," katanya.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang tingkat kerawanan bencananya tinggi yaitu peringkat ke-15 se-Indonesia dan ke-6 tingkat Provinsi Jawa Barat dengan beberapa potensi bencana di antaranya angin puting beliung.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Ani, hujan dan angin kencang masih akan terus terjadi selama Mei 2018 sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya.
"Potensi angin puting beliung di Ciamis ini masih terus terjadi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Kabupaten Ciamis terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang.
"Disarankan warga untuk mengungsi sementara kalau cuaca buruk terus-terusan terjadi," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: