Presiden "tur" lukisan di Kantor Kementerian Setneg
23 Maret 2018 18:21 WIB
Presiden Joko Widodo meninggalkan ruangan usai meninjau Kantor Kementerian Sekretariat Negara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Presiden menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pegawai di lingkungan Istana sekaligus melihat karya lukisan Affandi Koesoema, Antonio Maria Blanco, Hendra Gunawan, Srihadi Soedarsono, Sugito Slamet, Agus Siswanto, hingga Nasirun. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Persiden Joko Widodo (Jokowi) melihat-lihat koleksi lukisan yang ada di gedung utama Sekretariat Negara Jakarta, Jumat.
"Saya sudah sampai ke wilayah paling depan, paling pojok semua, di sini saya juga mau melihatlah yang dekat-dekat Istana Negara ini," kata Presiden seusai berkunjung di gedung Sekretariat Negara.
Presiden ditemani staf khusus Presiden, Sukardi Rinakit, Ari Dwipayana dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkeliling di lantai 2 gedung tersebut termasuk di ruang kerja staf khusus dan ruang Mensesneg. Presiden juga sempat berbincang sambil menikmati secangkir kopi.
"Kalau di ruangan (saya) ada lukisan Pak Sudirman dan lukisan bapak," kata Pratikno sambil berjalan.
Lukisan-lukisan berukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter yang terpajang di tembok-tembok selasar gedung juga tampak dinikmati Presiden dalam "tur" kecilnya tersebut.
Tampak lukisan karya Affandi, Antonio Blanco, Hendra Gunawan, Srihadi Soedarsono, Sugito Slamet, Agus Siswanto, hingga Nasirun.
"Ya itu Pak Sukardi sering `mamerin` ke saya, punya Afandi, punya Gito, punya Agusis, punya Hendra, punya Hadi, punya Blanco, punya Nasirun," tambah Presiden.
Presiden mengaku banyak lukisan yang menarik hatinya, tapi tidak bisa dimilik. "Menarik tapi tidak boleh dibeli bagaimana?" ucap Presiden.
"Saya sudah sampai ke wilayah paling depan, paling pojok semua, di sini saya juga mau melihatlah yang dekat-dekat Istana Negara ini," kata Presiden seusai berkunjung di gedung Sekretariat Negara.
Presiden ditemani staf khusus Presiden, Sukardi Rinakit, Ari Dwipayana dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkeliling di lantai 2 gedung tersebut termasuk di ruang kerja staf khusus dan ruang Mensesneg. Presiden juga sempat berbincang sambil menikmati secangkir kopi.
"Kalau di ruangan (saya) ada lukisan Pak Sudirman dan lukisan bapak," kata Pratikno sambil berjalan.
Lukisan-lukisan berukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter yang terpajang di tembok-tembok selasar gedung juga tampak dinikmati Presiden dalam "tur" kecilnya tersebut.
Tampak lukisan karya Affandi, Antonio Blanco, Hendra Gunawan, Srihadi Soedarsono, Sugito Slamet, Agus Siswanto, hingga Nasirun.
"Ya itu Pak Sukardi sering `mamerin` ke saya, punya Afandi, punya Gito, punya Agusis, punya Hendra, punya Hadi, punya Blanco, punya Nasirun," tambah Presiden.
Presiden mengaku banyak lukisan yang menarik hatinya, tapi tidak bisa dimilik. "Menarik tapi tidak boleh dibeli bagaimana?" ucap Presiden.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: