Jakarta (ANTARA News) - PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) berkomitmen untuk fokus mengembangkan talenta sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia lewat peluncuran program "SmartGen - Alignment Vocational School to Job Ready" 2018 yang adalah inisiatif pelatihan TIK bagi 1.000 siswa dari 12 SMK di 10 kota di Indonesia.

"Kami percaya bahwa investasi yang mumpuni dalam infrastruktur digital dan pengembangan talenta TIK merupakan kombinasi yang tepat bagi perjalanan Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN," ujar CEO Huawei Indonesia Hudson Liu, dalam keterangan tertulis.

Dalam periode Januari sampai dengan September 2018, program ini akan dimulai dengan pelatihan teori dan praktik lapangan selama satu minggu penuh, yang mencakup sejumlah materi dasar terkait wireless, microwave product introduction, base transceiver station (BTS) installation, environmental health, dan safety and quality.

Program ini secara resmi diluncurkan 22 Maret kemarin di Jakarta, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara CEO Huawei Indonesia dengan perwakilan dari 12 sekolah mitra Huawei di Jakarta, Bandung, Purwokerto, Malang, Medan, Makassar, Banjarbaru, Semarang, Magelang, dan Sukoharjo.

Penandatangan MoU tersebut disaksikan serta didukung penuh oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Pembangunan sumber daya manusia adalah kunci bagi daya saing nasional. Saya sampaikan apresiasi kepada Huawei yang telah berkomitmen dalam pembangunan talenta industri TIK dan mendukung pendidikan di Indonesia," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Menurut Hudson Liu, semangat program SmartGen adalah tentang membina dan menyiapkan generasi muda Indonesia agar siap menghadapi dunia yang serba cerdas, sehingga mereka akan tumbuh menjadi smart generation yang akhirnya menciptakan smarter Indonesia.

Dalam program tahun ini, Huawei memperluas jangkauan program dengan menyesuaikan program yang sesuai bagi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) sekaligus menjawab Instruksi Presiden No.6 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

Hingga saat ini tercatat Huawei Indonesia telah melatih sedikitnya 12.000 tenaga ahli dan lebih dari 3.000 siswa.