Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meluncurkan sistem prakiraan cuaca digital berbasis kecamatan yang akan memberikan informasi lebih detil dari skala ruang dan waktu.

"Kebutuhan masyarakat tentang info iklim dan cuaca yang tepat dan akurat semakin luas. Sebelumnya prakiraan BMKG telah menjangkau wilayah kabupaten dan ke depan akan menjangkau wilayah kecamatan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan Dwikorita pada peluncuran sistem prakiraan berbasis kecamatan di Gedung C BMKG.

Bahkan jika sebelumnya BMKG memberikan prakiraan hingga tiga hari ke depan, dengan sistem yang baru dapat diperbarui menjadi tujuh hari ke depan.

Selain itu, sebelumnya perkiraan cuaca diperbarui enam jam sekali, ke depan akan diperbarui menjadi tiga jam sekali.

"Target kita informasi BMKG harus sampai ke masyarakat bawah. Ini sebagai upaya untuk membangun bangsa yang siap dalam menghadapi bahkan memanfaatkan cuaca," katanya.

Deputi Meteorologi BMKG Rahadi Prabowo Mulyono mengatakan, awalnya BMKG mengelola prakiraan berbasis kabupaten pada 416 titik.

"Sekarang kita kembangkan di 6.534 titik kecamatan yang dilakukan bertahap," ujar dia.




Dia menjelaskan sebagai tahap awal BMKG mengutamakan penyiapan prakiraan di empat provinsi yaitu DKI Jakarta dan Sumatera Selatan dalam menghadapi Asian Games pada Agustus 2018.

Selain itu juga di Provinsi Bali terkait penyelenggaraan sidang IMF pada Oktober 2018. Juga di Provinsi Sulawesi Selatan.

BMKG saat ini sudah terkoneksi dengan sistem informasi cuaca dunia di bawah koordinasi Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sehingga informasi cuaca di Indonesia juga dapat diakses dari seluruh dunia.