Cagub Mantra tegas tolak reklamasi Teluk Benoa
23 Maret 2018 10:28 WIB
Calon Gubernur/Wagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kiri)-Ketut Sudikerta (kiri) dan Wayan Koster (kedua kanan)-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kanan) menunjukkan nomor urut masing-masing saat rapat pleno pengundian nomor urut di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Selasa (13/2/2018). (ANTARA /Wira Suryantala)
Denpasar (ANTARA News) - Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra secara tegas menolak perusakan lingkungan alam, termasuk proyek reklamasi Teluk Benoa.
"Saya sejak menjabat Wali Kota Denpasar tahun 2013 bersama DPRD Denpasar menolak proyek pembangunan Teluk Benoa, di Kabupaten Badung, Bali," kata Rai Mantra di Denpasar, Jumat.
Rai Mantra mengatakan pihaknya secara tegas menolak segala kegiatan yang merugikan masyarakat, karena itu saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana melontarkan pertanyaan terkait reklamasi Teluk Benoa dalam acara debat kandidat pada Kamis (22/3) di kampus setempat pihaknya secara tegas menolak reklamasi yang ada di perairan teluk Benoa.
Cagub Rai Mantra menegaskan saat dirinya dideklarasikan menjadi pasangan cagub, partai politik yang berkoalisi dalam KRB (Koalisi Rakyat Bali) yang mengusungnya pun menegaskan sikap menolak reklamasi.
Penegasan itu tertuang dalam pakta integritas yang menegaskan sikap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (paket Mantra-Kerta) dan partai koalisi menolak reklamasi Teluk Benoa.
"Saat ini kepada adik-adik mahasiswa saya tegaskan lagi penolakan itu. Nanti, begitu dilantik sebagai gubernur, besoknya kami akan cabut rekomendasi dan minta Perpres tentang reklamasi Teluk Benoa direvisi," ujarnya.
Dalam penandatanganan fakta integritas itu kedua pasangan calon yakni Rai Mantra dan Sudikerta (Mantra-Kerta) dengan tegas menolak Reklamasi Teluk Benoa dan menolak praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Saya bersama Pak Sudikerta dalam pakta integritas yang dibacakan Pak Made Mudarta (Penasehat KRB dan Ketua DPD Partai Demokrat Bali) telah menandatangani untuk menolak Reklamasi Teluk Benoa," ucapnya.
Peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan PKPI, serta didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.
(T.I020/B/I006/I006) 23-03-2018 09:47:01
"Saya sejak menjabat Wali Kota Denpasar tahun 2013 bersama DPRD Denpasar menolak proyek pembangunan Teluk Benoa, di Kabupaten Badung, Bali," kata Rai Mantra di Denpasar, Jumat.
Rai Mantra mengatakan pihaknya secara tegas menolak segala kegiatan yang merugikan masyarakat, karena itu saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana melontarkan pertanyaan terkait reklamasi Teluk Benoa dalam acara debat kandidat pada Kamis (22/3) di kampus setempat pihaknya secara tegas menolak reklamasi yang ada di perairan teluk Benoa.
Cagub Rai Mantra menegaskan saat dirinya dideklarasikan menjadi pasangan cagub, partai politik yang berkoalisi dalam KRB (Koalisi Rakyat Bali) yang mengusungnya pun menegaskan sikap menolak reklamasi.
Penegasan itu tertuang dalam pakta integritas yang menegaskan sikap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (paket Mantra-Kerta) dan partai koalisi menolak reklamasi Teluk Benoa.
"Saat ini kepada adik-adik mahasiswa saya tegaskan lagi penolakan itu. Nanti, begitu dilantik sebagai gubernur, besoknya kami akan cabut rekomendasi dan minta Perpres tentang reklamasi Teluk Benoa direvisi," ujarnya.
Dalam penandatanganan fakta integritas itu kedua pasangan calon yakni Rai Mantra dan Sudikerta (Mantra-Kerta) dengan tegas menolak Reklamasi Teluk Benoa dan menolak praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Saya bersama Pak Sudikerta dalam pakta integritas yang dibacakan Pak Made Mudarta (Penasehat KRB dan Ketua DPD Partai Demokrat Bali) telah menandatangani untuk menolak Reklamasi Teluk Benoa," ucapnya.
Peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan nomor urut 1, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan PKPI, serta didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Provinsi Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.
(T.I020/B/I006/I006) 23-03-2018 09:47:01
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: