Anton : Survei bukan jaminan menang
22 Maret 2018 20:47 WIB
Arsip: Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanudin (kiri) dan Anton Charliyan menyampaikan visi dan misi saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/2018). (ANTARA /M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat (Jabar), Anton Charliyan menyatakan, hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga survei bukan menjadi jaminan untuk menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jabar, sehingga perlu upaya dan strategi lain untuk bisa menang.
"Ini membuktikan, sesungguhnya survei bukan segalanya, akan tetapi saya sangat menghormati lembaga survei tersebut," kata Anton kepada wartawan di Garut, Kamis.
Hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mencapai 42,8 persen, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 39,9 persen, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di angka 7,8 persen.
Sedangkan pasangan TB Hasanudin-Anton mencapai 3,1 persen yakni memiliki elektabilitas terendah dibandingkan pasangan calon gubernur lainnya.
Menurut Anton, survei itu belum dapat menjadi jaminan, karena beberapa bukti seperti pencalonan Ahmad Heryawan pada pemilihan gubernur sebelumnya mendapatkan hasil survei peringkat ketiga, tetapi akhirnya dapat terpilih menjadi gubernur.
"Yang penting adalah dukungan realistis dari masyarakat," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat itu.
Ia mengungkapkan, kekuatan pasangan TB Hasanudin-Anton dari sukarelawan pemenangannya yang terus bergerak dan tidak hanya bergerak di media sosial saja, tetapi langsung terjun ke masyarakat.
"Silakan lihat jumlah relawan kami, relawan kami semakin hari semakin banyak," katanya.
Ia menambahkan, telah melakukan berbagai upaya untuk menarik hati masyarakat, seperti berkeliling ke semua kota dan kabupaten di Jabar.
"Saya sudah menanami dan kemudian nanti datang lagi untuk memupuk," katanya.
"Ini membuktikan, sesungguhnya survei bukan segalanya, akan tetapi saya sangat menghormati lembaga survei tersebut," kata Anton kepada wartawan di Garut, Kamis.
Hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mencapai 42,8 persen, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 39,9 persen, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di angka 7,8 persen.
Sedangkan pasangan TB Hasanudin-Anton mencapai 3,1 persen yakni memiliki elektabilitas terendah dibandingkan pasangan calon gubernur lainnya.
Menurut Anton, survei itu belum dapat menjadi jaminan, karena beberapa bukti seperti pencalonan Ahmad Heryawan pada pemilihan gubernur sebelumnya mendapatkan hasil survei peringkat ketiga, tetapi akhirnya dapat terpilih menjadi gubernur.
"Yang penting adalah dukungan realistis dari masyarakat," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat itu.
Ia mengungkapkan, kekuatan pasangan TB Hasanudin-Anton dari sukarelawan pemenangannya yang terus bergerak dan tidak hanya bergerak di media sosial saja, tetapi langsung terjun ke masyarakat.
"Silakan lihat jumlah relawan kami, relawan kami semakin hari semakin banyak," katanya.
Ia menambahkan, telah melakukan berbagai upaya untuk menarik hati masyarakat, seperti berkeliling ke semua kota dan kabupaten di Jabar.
"Saya sudah menanami dan kemudian nanti datang lagi untuk memupuk," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: