Setya Novanto: Irvanto akui sebagai kurir bagi-bagi uang
22 Maret 2018 17:53 WIB
Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto (tengah) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (22/3/2018). Sidang mantan Ketua DPR itu beragenda pemeriksaan terdakwa dalam kasus korupsi KTP Elektronik. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua DPR Setya Novanto mengakui keponakannya yang merupakan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo merupakan kurir untuk membagi-bagikan "fee" dari proyek KTP-elektronik kepada para anggota DPR.
"Irvanto hanya kurir ke A atau B, bisa ke rumah atau ke kantor, di antaranya yang disebut tadi malam itu ada kepada Mekeng 500 ribu dolar AS, Olly 500 ribu dolar AS, Tamsil, Mirwan, Ganjar, Arif," kata Setya Novanto (Setnov) sambil terbata dalam sidang pemeriksaan terdakwa KTP-elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.
Setnov menyebutkan saat dikonfrontir penyidik KPK pada Rabu (21/3) malam dengan Irvanto, Irvanto menyebut pemberian uang kepada anggota Komisi II dari PDIP Arief Wibowo, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng dan Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung.
Selain itu, Wakil Ketua Banggar Olly Dondokambey, Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pramono masing-masing 500 ribu dolar AS serta Ketua fraksi Partai Demokrat saat itu Jafar Hafsah senilai 250 ribu dolar AS.
"Tadi malam disampaikan ada 3,5 juta dolar AS dari Iwan Barala (money changer), karena sebelumnya ada pembicaraan dari Andi ke Irvan," ungkap Setnov.
Baca juga: Setnov sebut Puan dan Pramono dalam sidang KTP-e
Irvanto bersedia menjadi kurir Andi Narogong karena dijanjikan pengerjaan proyek KTP-e.
"Saya tanya waktu itu kenapa melalui Irvanto? Katanya dia sebagai kurir karena dia mau saya dijanjikan pekerjaan KTP-e," kata Setya Novanto.
Selain nama-nama tersebut, Setnov juga tahu ada uang sebesar 500 ribu dolar AS untuk Ketua Fraksi PDI Perjuangan saat itu Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR pada 2012 Pramono Anung.
Setnov mengetahui pemberian uang kepada keduanya dari rekannya pemilik OEM Investment Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte Made Oka Masagung yang bertamu ke rumah Setnov bersama Andi Narogong pada sekitar Oktober 2012.
"Oka cerita yang dihadiri Andi ada disampaikan oleh Andi (Narogong) untuk Puan Maharani 500 ribu dolar AS dan Pramono 500 ribu dolar AS. Bu Puan Maharani ketua Fraksi PDI-P dan Pramono ada 500 ribu dolar," kata Setnov.
Setnov pun mengakui ada kedekatan Oka Masagung dengan keluarga Puan Maharani.
"Kedekatan keluarga Sukarno dan Oka itu menurut Oka sudah lama, tapi faktanya saya tidak tahu," ungkap Setnov.
Baca juga: Pramono nyatakan "tak ada urusan" dengan proyek KTP-e
"Irvanto hanya kurir ke A atau B, bisa ke rumah atau ke kantor, di antaranya yang disebut tadi malam itu ada kepada Mekeng 500 ribu dolar AS, Olly 500 ribu dolar AS, Tamsil, Mirwan, Ganjar, Arif," kata Setya Novanto (Setnov) sambil terbata dalam sidang pemeriksaan terdakwa KTP-elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.
Setnov menyebutkan saat dikonfrontir penyidik KPK pada Rabu (21/3) malam dengan Irvanto, Irvanto menyebut pemberian uang kepada anggota Komisi II dari PDIP Arief Wibowo, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Melchias Markus Mekeng dan Wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung.
Selain itu, Wakil Ketua Banggar Olly Dondokambey, Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pramono masing-masing 500 ribu dolar AS serta Ketua fraksi Partai Demokrat saat itu Jafar Hafsah senilai 250 ribu dolar AS.
"Tadi malam disampaikan ada 3,5 juta dolar AS dari Iwan Barala (money changer), karena sebelumnya ada pembicaraan dari Andi ke Irvan," ungkap Setnov.
Baca juga: Setnov sebut Puan dan Pramono dalam sidang KTP-e
Irvanto bersedia menjadi kurir Andi Narogong karena dijanjikan pengerjaan proyek KTP-e.
"Saya tanya waktu itu kenapa melalui Irvanto? Katanya dia sebagai kurir karena dia mau saya dijanjikan pekerjaan KTP-e," kata Setya Novanto.
Selain nama-nama tersebut, Setnov juga tahu ada uang sebesar 500 ribu dolar AS untuk Ketua Fraksi PDI Perjuangan saat itu Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR pada 2012 Pramono Anung.
Setnov mengetahui pemberian uang kepada keduanya dari rekannya pemilik OEM Investment Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte Made Oka Masagung yang bertamu ke rumah Setnov bersama Andi Narogong pada sekitar Oktober 2012.
"Oka cerita yang dihadiri Andi ada disampaikan oleh Andi (Narogong) untuk Puan Maharani 500 ribu dolar AS dan Pramono 500 ribu dolar AS. Bu Puan Maharani ketua Fraksi PDI-P dan Pramono ada 500 ribu dolar," kata Setnov.
Setnov pun mengakui ada kedekatan Oka Masagung dengan keluarga Puan Maharani.
"Kedekatan keluarga Sukarno dan Oka itu menurut Oka sudah lama, tapi faktanya saya tidak tahu," ungkap Setnov.
Baca juga: Pramono nyatakan "tak ada urusan" dengan proyek KTP-e
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: