Jakarta (ANTARA News) - BaliSpirit Festival 2018 pada 2-8 April akan menghadirkan sekitar 150-an lokakarya dan seminar tentang yoga, musik, tari dan unsur lainnya dari budaya Indonesia.
"Ada juga penampilan harian live music, pasar malam ramah lingkungan (Dharma Fair), area belajar tari Bali, gamelan. Yang baru di tahun ini ada kelas sufism," ujar Media Sponsorship Manager BaliSpirit Festival, Noviana Kusumawardhani, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Bagi pecinta yoga, BaliSpirit Festival kesebelas juga akan menghadirkan beberapa kelas untuk berbagai tingkatan dan berbagai tradisi yoga termasuk Vinyasa Flow, Kundalini, Hatha, Jivamukti, Astanga, Yoga Ketawa, Afro Flow dan Yoga anak.
Selain itu, Novi mengatakan, penyelenggara akan menampilkan ragam budaya dari Aceh, kelas penyembuhan suara, meditasi dan seminar kesehatan dalam festival dengan tema "Kembali ke Akar" yang akan berlangsung di kawasan Batuan, Sukawati, Ubud, Bali.
Kembali ke Asal (Akar) adalah sebuah pengakuan dari kehidupan batin yang terpadu dari semua mahluk hidup, muasal dari mana semua mahluk hidup, kesadaran yang melihat melalui setiap pasang mata.
"BaliSpirit Festival menggabungkan yoga, musik dan tari. Kami mempunyai alat misalnya untuk mengatasi depresi. Festival ini bertujuan membangkitkan dan memelihara potensi pada setiap individu sehingga dapat mengubah hidup kita, rumah kita, keberadaan kita di komunitas dan dunia menjadi lebih positif," papar Novi.
Baca juga: Bisnis Yoga berkembang seperti minimarket di Ubud
BaliSpirit Festival 2018 akan hadirkan kelas sufisme dan yoga
22 Maret 2018 17:18 WIB
Pujiastuti Sindhu, pengajar kelas sufisme yang akan ambil bagian dalam gelaran BaliSpirit Festival 2018 di Ubud, Bali. (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: