Jakarta (ANTARA News) - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menghadiri penutupan pertemuan para ulama (Jord Qudama 2018) di Cikampek, Jawa Barat pada Kamis.

"Saya mengucapkan terima kasih atas undangannya dalam acara ini," kata Komjen Syafruddin dalam siaran pers, Kamis.

Acara tersebut merupakan penutupan rangkaian acara ijtima yang dihadiri jamaah tabligh. Acara berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (20/3).

"Acara ijtima dihadiri ratusan ribu jamaah dari seluruh penjuru nusantara. Alhamdulillah, selama pelaksanaan berjalan aman dan lancar serta penuh kedamaian," kata Syafruddin.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolri mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia. Namun dengan populasi pemeluk Islam yang tinggi tetap bisa hidup berdampingan dengan para pemeluk agama lain dan menghargai perbedaan diantara mereka.

Namun, kondisi umat Islam beberapa waktu terakhir cukup terbelah akibat suhu politik yang meningkat serta maraknya berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial.

Mantan Kalemdikpol pun ini berharap umat Islam bisa kembali bersatu dan tidak mudah terbawa isu bohong yang banyak beredar di media sosial.

Menurut dia, sejatinya Islam membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia sehingga seharusnya umat Islam di Indonesia juga memberikan kedamaian dan cinta bagi sesama.

"Umat Islam Indonesia sangat menjunjung tinggi persahabatan dengan umat Islam dari negara lain dan menyambut dengan ramah setiap tamu yang datang ke Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini.

Dalam kesempatan ini, Wakapolri juga sempat berdialog dengan pemimpin jamaah tabligh, Maulana Saad Alkandahlawi.

Sementara Maulana Saad mengatakan tujuan diadakannya pertemuan ulama ini untuk mengajak umat Islam supaya cinta dengan agamanya yang membawa kasih sayang dan kedamaian di muka bumi.

Ia pun menuturkan untuk mengundang kehadiran Wakapolri di acara serupa yang akan digelar di India.

"Kami mengundang Bapak Wakapolri untuk hadir di Markas Jamaah Tabligh Dunia di New Delhi India," kata Maulana.