Ratusan rumah di Aceh selatan terendam banjir
21 Maret 2018 23:24 WIB
Dokumentasi Banjir merendam rumah warga di kecamatan Blang Mangat, Provinsi Aceh. Senin (22/12/2014). Tingginya curah hujan Aceh 86mm (data BMKG Malikussaleh) yang berkepanjangan sejak empat hari belakangan ini mengakibatkan sejumlah kabupaten/kota meliputi Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Timur dan Kota Lhokseumawe diterjang banjir dengan ketinggian air hingga 5 meter, ratusan KK di Aceh Utara terpaksa diungsikan, seribuan haktar sawah hancur dan sekolah terpaksa diliburkan. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Sedikitnya 58 desa di sepuluh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dikepung banjir, sehingga mengakibatkan ratusan rumah terendam, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Selasa (20/3) pagi hingga malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu menyatakan, akibat banjir mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung antar desa ambruk termasuk beberapa ruas jalan tertimbun tanah longsor sehingga melumpuhkan transportasi masyarakat setempat.
Namun, dalam musibah banjir tersebut tidak ada korban jiwa.
"Selain merendam ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya, bencana banjir dan tanah longsor tersebut juga mengakibatkan rusaknya sejumlah sarana dan prasarana milik pemerintah dengan kategori rusak ringan dan berat. Berdasarkan perhitungan sementara kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah," katanya.
Di Kecamatan Samadua, sedikitnya 14 desa diterjang banjir, Kecamatan Kluet Timur satu unit jembatan yang menghubungkan antar desa putus, Kecamatan Tapaktuan sedikitnya tujuh desa terendam, Kecamatan Sawang tujuh desa terendam,
Di Kecamatan Meukek dua desa terendam, Kecamatan Kluet Tengah sembilan desa juga terendam, Kecamatan Kota Bahagia banjir merendam 11 desa, Kecamatan Trumon Tengah dua desa, Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Kluet Selatan, Kecamatan Pasie Raja 16 desa.
Untuk langkah penanggulangan secara darurat, kata Cut Syazalisma, pihaknya langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama Satgas SAR, RAPI, anggota Kodim 0107, Polres, Brimob Kompi C Trumon untuk melakukan pembersihan lumpur di rumah ibadah, fasilitas umum lainnya, rumah-rumah masyarakat dan jalan desa. Termasuk memindahkan batang kayu yang tumbang melintangi badan jalan desa.
Selain itu, pihaknya juga menurunkan beberapa alat berat (beko) melakukan pengerukan muara sungai di Gampong Air Pinang dan Gampong Panjupian.
Selain itu juga telah melakukan pembersihan badan jalan di Gampong Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan dengan melibatkan masyarakat dan petugas terkait lainnya.
Pengerukan muara sungai juga telah dilakukan di Gampong Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, sedangkan di Gampong Lawe Sawah, Kecamatan Kluet Timur telah dibangun satu unit jembatan darurat dengan melibatkan masyarakat dan Muspika setempat.
"Untuk mempercepat proses pembersihan lumpur di rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya, juga diterjunkan beberapa unit armada mobil pemadam kebakaran. Untuk mobil dapur umum, hanya dikerahkan ke lokasi titik pengungsian di Kecamatan Kota Bahagia. Sedangkan dilokasi lainnya tidak diturunkan karena warga korban banjir telah mulai kembali ke rumahnya masing-masing menyusul telah surutnya banjir," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu menyatakan, akibat banjir mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung antar desa ambruk termasuk beberapa ruas jalan tertimbun tanah longsor sehingga melumpuhkan transportasi masyarakat setempat.
Namun, dalam musibah banjir tersebut tidak ada korban jiwa.
"Selain merendam ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya, bencana banjir dan tanah longsor tersebut juga mengakibatkan rusaknya sejumlah sarana dan prasarana milik pemerintah dengan kategori rusak ringan dan berat. Berdasarkan perhitungan sementara kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah," katanya.
Di Kecamatan Samadua, sedikitnya 14 desa diterjang banjir, Kecamatan Kluet Timur satu unit jembatan yang menghubungkan antar desa putus, Kecamatan Tapaktuan sedikitnya tujuh desa terendam, Kecamatan Sawang tujuh desa terendam,
Di Kecamatan Meukek dua desa terendam, Kecamatan Kluet Tengah sembilan desa juga terendam, Kecamatan Kota Bahagia banjir merendam 11 desa, Kecamatan Trumon Tengah dua desa, Kecamatan Kluet Utara, Kecamatan Kluet Selatan, Kecamatan Pasie Raja 16 desa.
Untuk langkah penanggulangan secara darurat, kata Cut Syazalisma, pihaknya langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama Satgas SAR, RAPI, anggota Kodim 0107, Polres, Brimob Kompi C Trumon untuk melakukan pembersihan lumpur di rumah ibadah, fasilitas umum lainnya, rumah-rumah masyarakat dan jalan desa. Termasuk memindahkan batang kayu yang tumbang melintangi badan jalan desa.
Selain itu, pihaknya juga menurunkan beberapa alat berat (beko) melakukan pengerukan muara sungai di Gampong Air Pinang dan Gampong Panjupian.
Selain itu juga telah melakukan pembersihan badan jalan di Gampong Panton Luas, Kecamatan Tapaktuan dengan melibatkan masyarakat dan petugas terkait lainnya.
Pengerukan muara sungai juga telah dilakukan di Gampong Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, sedangkan di Gampong Lawe Sawah, Kecamatan Kluet Timur telah dibangun satu unit jembatan darurat dengan melibatkan masyarakat dan Muspika setempat.
"Untuk mempercepat proses pembersihan lumpur di rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya, juga diterjunkan beberapa unit armada mobil pemadam kebakaran. Untuk mobil dapur umum, hanya dikerahkan ke lokasi titik pengungsian di Kecamatan Kota Bahagia. Sedangkan dilokasi lainnya tidak diturunkan karena warga korban banjir telah mulai kembali ke rumahnya masing-masing menyusul telah surutnya banjir," katanya.
Pewarta: Anwar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: