Medan (ANTARA News) - Ratusan pengemudi ojek "online" yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Grab CBD Polonia Jalan Sukadamai Medan, diwarnai kericuhan dan petugas keamanan terpaksa turun tangan mengatasi keributan itu.

Kericuhan bermula ketika massa yang menuntut agar pihak Grab dapat mencairkan bonus insentif dan promo kepada pengemudi ojek, namun belum mendapat kejelasan oleh perusahaan tersebut.

"Kami hanya meminta pihak Grab, bonus kami dapat dilunasi," ujar ratusan driver ojek yang melakukan unjuk rasa itu, Rabu.

Sementara itu, situasi semakin memanas, hingga akhirnya massa mencoba masuk ke dalam kantor Grab.

Kericuhan pun tak terelakan, dan kelihatan sejumlah botol minuman kemasan, dilemparkan ke dalam kantor transportasi berbasis online itu.

Puluhan petugas Sat Sabhara Polrestabes Medan bersama dengan Polsek Medan Baru yang melihat aksi mulai ricuh, segera bertindak mengamankan lokasi.

Bahkan, ketegangan sempat terjadi antara massa dengan pihak kepolisian.

"Rekan-rekan diharapkan jangan ricuh, tetap damai, dan kita satu komando," ujar salah seorang pengemudi ojek lewat pengeras suara.

Aksi unjuk rasa tersebut, sudah berlangsung sejak Senin (19/3) kemarin.Mereka mendesak agar pihak Grab melunasi bonus insentif dan promo sesuai kesepakatan yang telah dilaksanakan.