Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jepang menghibahkan dana lebih dari Rp6,353 miliar kepada Indonesia guna mendanai tujuh proyek bantuan hibah Grassroots untuk keamanan manusia.

"Semua proyek ini memiliki dampak positif yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Rabu.

Hal tersebut disampaikan dalam acara penandatanganan kontrak bantuan hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia Tahun Anggaran 2017.

Masafumi menuturkan banyak proposal yang masuk ke pihaknya untuk memperoleh bantuan hibah tersebut. Dalam proses seleksi, pihaknya mengutamakan proposal proyek yang memiliki dampak yang langsung ke warga.

"Hal yang lebih penting dalam menyeleksi proposal adalah dampak yang baik yang bisa langsung dinikmati dan dijangkau masyarakat lokal," tuturnya.

Bantuan hibah Grassroots untuk keamanan manusia merupakan suatu skema yang dapat membantu masyarakat Indonesia secara langsung dengan memanfaatkan pengetahuan dari organisasi seperti misalnya lembaga swadaya masyarakat yang melakukan kegiatan menyentuh masyarakat lapisan bawah.

Proyek-proyek tersebut diharapkan akan berkontribusi dalam mengatasi berbagai isu pembangunan pada tingkat masyarakat akar rumput di Tanah Air.

Baca juga: IKM Jatim terima hibah mesin pengolahan mamin dari Jepang

Baca juga: Pemerintah terima hibah sistem lalu lintas kapal dari Jepang

Tujuh proyek tersebut adalah pertama, proyek pembangunan asrama di Pondok Pesantren di Desa Bojong Kulon, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat mendapatkan dana hibah sebesar Rp1,183 miliar.

Kedua, proyek pembangunan sekolah menengah pertama di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah menggunakan dana bantuan sebesar Rp530.775.419.

Ketiga, proyek pengadaan generator biogas dan fertilizor pupuk cair di sekitar Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan dana hibah sebesar Rp776.000.000.

Keempat, proyek pembangunan sekolah menengah atas di Kelurahan Manutapen, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan dana hibah sebesar Rp998.820.000.

Kelima, proyek pengadaan mobil ambulance di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat menggunakan dana hibah sebesar Rp996.550.000.

Keenam, proyek bantuan untuk nelayan di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung menggunakan dana hibah sebesar Rp717.000.000.

Ketujuh, proyek pembangunan fasilitas sekolah dasar di Pulau Biak, Provinsi Papua menggunakan dana hibah sebesar Rp1.150.989.627.