Isu telur palsu turunkan omset pedagang hingga 40 persen
21 Maret 2018 17:06 WIB
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (kanan) didampingi Direktur Kesehatan Masyarakat Kementan Syamsul Ma'arif (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai penanganan telur palsu yang beredar di pasaran, di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/3/2018). Polri dan Kementerian Pertanian bertindak cepat merespon isu adanya telur palsu yang beredar di pasaran yang setelah ditelusuri merupakan informasi hoaks. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Isu telur palsu yang merebak di internet berdampak pada penurunan pendapatan para peternak ayam dan pedagang telur, kata Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
"Rata-rata (penurunan omset) 30-40 persen," kata Setyo.
isu telur palsu membuat masyarakat ragu untuk membeli dan mengkonsumsi telur ayam. "Di Pasar Induk, (konsumen) mau beli, tanya dulu ini telur asli apa palsu. Ini bahaya," kata Kadivhumas Polri ini.
Maraknya isu ini dikeluhkan sejumlah peternak ayam dan pedagang telur yang mengalami penurunan omset.
Padahal, menurut dia, isu telur palsu sejauh ini hanya isapan jempol belaka.
Baca juga: DKI pastikan tidak ada telur palsu beredar
Penyidik Siber Bareskrim Polri pun terus mengawasi aktifitas siber terkait masih maraknya isu telur palsu.
Baca juga: Soal peredaran telur palsu, apa kata BPOM?
"Rata-rata (penurunan omset) 30-40 persen," kata Setyo.
isu telur palsu membuat masyarakat ragu untuk membeli dan mengkonsumsi telur ayam. "Di Pasar Induk, (konsumen) mau beli, tanya dulu ini telur asli apa palsu. Ini bahaya," kata Kadivhumas Polri ini.
Maraknya isu ini dikeluhkan sejumlah peternak ayam dan pedagang telur yang mengalami penurunan omset.
Padahal, menurut dia, isu telur palsu sejauh ini hanya isapan jempol belaka.
Baca juga: DKI pastikan tidak ada telur palsu beredar
Penyidik Siber Bareskrim Polri pun terus mengawasi aktifitas siber terkait masih maraknya isu telur palsu.
Baca juga: Soal peredaran telur palsu, apa kata BPOM?
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: