New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan moneter dua harinya.

The Fed dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kenaikan suku bunganya pada Rabu waktu setempat atau Kamis (22/3) pagi waktu Indonesia. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret mencapaih 94,4 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Sementara sebagian besar pelaku pasar memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, mereka juga akan mencari petunjuk tentang apakah bank sentral akan bertahan pada jalur untuk tiga kali kenaikan suku bunga tahun ini, atau apakah mereka mengharapkan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut.

Para investor juga akan mengamati secara seksama perkiraan kuartalan baru dari pejabat-pejabat Fed yang akan dirilis pada Rabu pukul 02.00 waktu setempat (19.00 GMT), disusul oleh sebuah konferensi pers dari Jerome Powell, yang pertama sebagai ketua the Fed.

Tidak ada data ekonomi utama yang keluar pada Selasa (20/3).

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,66 persen menjadi 90,358 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2255 dolar AS dari 1,2353 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4004 dolar AS dari 1,4043 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7684 dolar AS dari 0,7719 dolar AS.

Dolar AS dibeli 106,44 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,94 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS bergerak naik menjadi 0,9553 franc Swiss dari 0,9496 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3082 dolar Kanada dari 1,3057 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.