Toyota ungkap purwarupa kendaraan hibrida FFV di Brazil
20 Maret 2018 22:30 WIB
Unit purwarupa kendaraan berbahan bakar fleksibel (FFV) hibrida Toyota yang diperkenalkan di Sao Paulo, Brazil, Senin (19/3/2018) setempat. (ANTARA News/HO/Toyota Global Newsroom)
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah unit purwarupa kendaraan berbahan bakar fleksibel (FFV) hibrida di Sao Paulo, Brazil, Senin (19/3) setempat.
Kendaraan itu, mengkombinasikan teknologi FFV alias mobil berbahan bakar fleksibel yang menggunakan bensin maupun bahan bakan alternatif lainnya seperti ethanol dengan teknologi hibrida Toyota yang menyandingkan mesin cetus api dan tenaga listrik.
Sistem mesin hibrida FFV dikembangkan Toyota guna mempopulerkan kendaraan listrik hibrida di Brazil sembari berkontribusi terhadap lingkungan lewat pengurangan emisi karbondioksida, demikian keterangan resmi Toyota.
Toyota mengklaim hibrida FFV mereka bisa mengurangi jumlah emisi karbondioksida secara drastis karena ditopang sistem hibrida Toyota yang mengutamakan efisiensi energi serta rendah emisi dan meningkatkan daya serap ethanol terhadap karbondioksida.
Teknologi kendaraan purwarupa itu diaplikasikan kepada unit Prius, yang saat ini mulai dijual dan merangkak popularitasnya di Brazil.
Studi internal Toyota mengklaim teknologi hibrid FFV mereka lebih ramah lingkungan dibandingkan FFV pada umumnya, dalam hal emisi karbondioksida baik dari proses ekstraksi hingga distribusi kepada akselerasi mesin. Bahkan jika mesinnya dipasok menggunakan ethanol berbasis tebu, hasilnya akan lebih baik lagi.
Pengembangan kendaraan hibrid FFV Toyota menjadi bagian upaya mereka mewujudkan visi "Environmental Challenge 2050", termasuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 90 persen dari jumlah pada 2010.
Meski demikian, Toyota belum memastikan kapan mereka akan memulai fase komersialisasi dan produksi massal kendaraan hibrid FFV, yang disebut Bos Toyota Brazil sekaligus CEO Toyota Wilayah Amerika Latin dan Karibia Steve St. Angelo sebagai kendaraan hibrida terbersih itu.
Toyota terlebih dulu akan mengumpulkan beragam data lewat uji kendara di jalanan umum.
Baca juga: Toyota Auris generasi ketiga hadir dengan mesin hibrida terbaru
Baca juga: Skandal Dieselgate dinilai untungkan Toyota, kenapa?
Baca juga: Mercedes-Benz bersiap rakit mobil hibrida di Indonesia
Kendaraan itu, mengkombinasikan teknologi FFV alias mobil berbahan bakar fleksibel yang menggunakan bensin maupun bahan bakan alternatif lainnya seperti ethanol dengan teknologi hibrida Toyota yang menyandingkan mesin cetus api dan tenaga listrik.
Sistem mesin hibrida FFV dikembangkan Toyota guna mempopulerkan kendaraan listrik hibrida di Brazil sembari berkontribusi terhadap lingkungan lewat pengurangan emisi karbondioksida, demikian keterangan resmi Toyota.
Toyota mengklaim hibrida FFV mereka bisa mengurangi jumlah emisi karbondioksida secara drastis karena ditopang sistem hibrida Toyota yang mengutamakan efisiensi energi serta rendah emisi dan meningkatkan daya serap ethanol terhadap karbondioksida.
Teknologi kendaraan purwarupa itu diaplikasikan kepada unit Prius, yang saat ini mulai dijual dan merangkak popularitasnya di Brazil.
Studi internal Toyota mengklaim teknologi hibrid FFV mereka lebih ramah lingkungan dibandingkan FFV pada umumnya, dalam hal emisi karbondioksida baik dari proses ekstraksi hingga distribusi kepada akselerasi mesin. Bahkan jika mesinnya dipasok menggunakan ethanol berbasis tebu, hasilnya akan lebih baik lagi.
Pengembangan kendaraan hibrid FFV Toyota menjadi bagian upaya mereka mewujudkan visi "Environmental Challenge 2050", termasuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 90 persen dari jumlah pada 2010.
Meski demikian, Toyota belum memastikan kapan mereka akan memulai fase komersialisasi dan produksi massal kendaraan hibrid FFV, yang disebut Bos Toyota Brazil sekaligus CEO Toyota Wilayah Amerika Latin dan Karibia Steve St. Angelo sebagai kendaraan hibrida terbersih itu.
Toyota terlebih dulu akan mengumpulkan beragam data lewat uji kendara di jalanan umum.
Baca juga: Toyota Auris generasi ketiga hadir dengan mesin hibrida terbaru
Baca juga: Skandal Dieselgate dinilai untungkan Toyota, kenapa?
Baca juga: Mercedes-Benz bersiap rakit mobil hibrida di Indonesia
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: