Banjir bandang Bandung akibat alih fungsi lahan di hulu
20 Maret 2018 20:43 WIB
Suasana rumah yang roboh akibat banjir bandang di Kecamatan Jatihandap, Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/3/2018). Banjir bandang yang disertai dengan lumpur tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Cicabe akibat intensitas hujan yang tinggi di beberapa wilayah Kota Bandung. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung (ANTARA News) - Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jawa Barat, Ferdi Linggaswara mengungkapkan bahwa banjir yang melanda Cicaheum akibat adanya alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU).
"Banjir kali ini dirasakan relatif cukup besar. Kenapa bahwa eksploitasi KBU sudah kritis," ujar Ferdi di Bandung, Selasa.
Menurutnya, Diskar PB telah memprediksi bahwa banjir bandang akan melanda kawasan Kota Bandung yang merupakan jalur aliran air di utara.
Masifnya pembangunan hotel-hotel dan pemukiman di KBU membuat serapan air berkurang. Air yang seharusnya terserap malah meluncur deras ke kawasan hilir atau menuju Kota Bandung.
"Saya sudah ingatkan beberapa waktu yang lalu akan terjadi banjir bandang. Karena kita tahu beberapa titik KBU yang mencakup empat wilayah (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Cimahi) itu sudah sangat tidak terkendali pembangunannya," katanya.
Perlu penanganan bersama untuk mencegah banjir bandang ini terulang yang melibatkan seluruh pemerintah daerah di Bandung raya.
Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa sore sekitar pukul 16.30 WIB. Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum atau tepatnya 100 meter dari terminal Cicaheum lumpuh total. Selain itu, 17 mobil dan delapan sepeda motor rusak karena hanyut.
"Banjir kali ini dirasakan relatif cukup besar. Kenapa bahwa eksploitasi KBU sudah kritis," ujar Ferdi di Bandung, Selasa.
Menurutnya, Diskar PB telah memprediksi bahwa banjir bandang akan melanda kawasan Kota Bandung yang merupakan jalur aliran air di utara.
Masifnya pembangunan hotel-hotel dan pemukiman di KBU membuat serapan air berkurang. Air yang seharusnya terserap malah meluncur deras ke kawasan hilir atau menuju Kota Bandung.
"Saya sudah ingatkan beberapa waktu yang lalu akan terjadi banjir bandang. Karena kita tahu beberapa titik KBU yang mencakup empat wilayah (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Cimahi) itu sudah sangat tidak terkendali pembangunannya," katanya.
Perlu penanganan bersama untuk mencegah banjir bandang ini terulang yang melibatkan seluruh pemerintah daerah di Bandung raya.
Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa sore sekitar pukul 16.30 WIB. Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum atau tepatnya 100 meter dari terminal Cicaheum lumpuh total. Selain itu, 17 mobil dan delapan sepeda motor rusak karena hanyut.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: