Banyuwangi (ANTARA News) - Putri Proklamator Republik Indonesia Ir Soekarno, Kartika Sari Dewi, bersama lembaganya, Kartika Soekarno Foundation (KSF) berupaya memacu peningkatan kualitas pendidikan di daerah itu.

Kartika Sari di Banyuwangi, Selasa mengatakan pihaknya membantu meningkatkan kapasitas para kepala sekolah dasar untuk mengerek kualitas pendidikan di daerah itu. Selama setahun terakhir, KSF memberdayakan 77 kepala dan pengawas sekolah.

"Program ini sudah berjalan intens. Kami senang berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi yang punya concern tinggi meningkatkan kualitas SDM warganya," ujarnya sebagaimana dikutip siaran pers Pemkab Banyuwangi.

Ia menjelaskan transparansi, kejujuran dan komitmen untuk mengembangkan pendidikan dengan memanfaatkan teknologi menjadi pertimbangan pihaknya dalam memilih Banyuwangi.

"Kami mendukung daerah-daerah yang visioner seperti Banyuwangi," katanya.

Kartika mengatakan, dengan aktif di dunia pendidikan, dia ingin ikut berkontribusi melanjutkan cita-cita Bung Karno dalam memajukan Indonesia.

"Saya sebagai anak Soekarno, senang sekali di acara hari ini. Kalau beliau masih hidup pasti mau hadir," ujarnya.

Direktur Eksekutif KSF Stephen James Woodhouse menjelaskan, pelatihan kepada para praktisi pendidikan Banyuwangi dijalankan di dalam dan di luar kelas.

"Kami meningkatkan kapasitas para kepala sekolah untuk bisa memberikan sistem pengajaran yang menumbuhkan minat belajar dari bawah ke atas, alias dari anak didik itu sendiri," ujarnya.

Woodhouse mengatakan, program pengembangan kapasitas kepala sekolah di Banyuwangi berjalan memuaskan. Selain para pesertanya antusias, dukungan dari pemerintah daerah juga dinilai sangat luar biasa.

"Ini baru tahun pertama. Tentu kami sudah punya rencana melanjutkan program di Banyuwangi," ujar mantan pejabat organisasi PBB untuk pengembangan kesejahteraan anak (UNICEF) tersebut.

Sementara itu program pendampingan dari KSF ini, menurut para peserta, berbeda dengan program lainnya. Dalam program-program sejenis, kepala sekolah cenderung diarahkan untuk fokus pada peran supervisi sehingga terkesan kaku dan formal. Sedangkan program dari KSF lebih menekankan pada aspek humanisme.

"Kami diajarkan saling mengisi dan berdiskusi dengan para guru untuk menyusun materi pembelajaran, memotivasi dan memberikan semangat. Sehingga kami lebih enjoy dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik," kata Hariyati, Kepala Sekolah SDN 1 Kabat, yang menjadi peserta program itu.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berpesan kepada para peserta yang telah mendapatkan pendampingan untuk bisa meningkatkan fungsi kepengasuhan di sekolahnya. "Guru jangan sampai terjebak hanya pada pemenuhan bahan ajar sehingga melupakan aspek psikologi dan pengasuhan kepada anak didik," katanya.

Anas juga berterima kasih atas kerja sama dari KSF serta kedatangan langsung Kartika Sari Dewi. Ia berharap ke depan kerja sama tersebut dapat dilanjutkan. "Ini sangat besar artinya bagi Banyuwangi," ujarnya.