Makassar (ANTARA News) - Biro perjalanan umrah yang masih bermasalah, Abu Tours, sampai sekarang belum juga memberangkatkan puluhan ribu calon peserta umrah yang telah mendaftar melalui biro itu.

"Berdasarkan hasil investigasi Kementerian Agama sebanyak 86.720 orang dari seluruh Indonesia belum diberangkatkan, dan paling banyak daerah Sulsel," beber Kabid Haji dan Umrih Kemenag Sulsel Kaswad Sartono saat Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Selasa.

Menurutnya, data tersebut sudah dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data-data jamaah yang tersebar di seluruh Indonesia yang mendaftar untuk berumrah melalui travel Abu Tour.

Selain itu, pendaftar terbanyak dari Sulsel dengan jumlah hampir setengah dari total peserta yang terdaftar dan masuk dalam data Kemenag. Kaswad mengatakan Kemenang memberikan antensi khusus pada travel tersebut sembari mencari jalan keluarnya.

Direktur Pengawasan Keuangan OJK Region 6 Sulampua Dani Surya Sinaga yang juga dipanggil dalam rapat itu menyatakan, dalam kasus ini OJK tidak punya kapasitas mengingat persoalan ini terjadi disektor swasta dan tidak berhubungan dengan jasa keuangan.

Sementara Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel Kombes Pol Yudiawan Wibisono pada kesempatan itu mengemukakan, saat ini yang sudah melapor 80 orang. Khusus jamaah Sulsel berdasarkan data ada 4.173 orang.

Sedangkan untuk pemeriksaan bahan penyelidikan, telah dipanggil 44 orang, termasuk agen, karyawan serta pemilik langsung. Aset tidak bergerak telah disita 34 unit rumah, bangunan juga lahan, serta 32 unit harta bergerak seperti mobil dan lainnya.

Bila dihitung nilai aset tersebut hanya Rp100 miliar lebih, sementara anggaran yang dikelola dan masuk ke travel dimaksud lebih dari Rp1 trilun. Meski demikian pihaknya sudah melakukan penyelidikan sampai pada gelar perkara.

Baca juga: Korban Abu Tours Sulbar belum melapor