Padang (ANTARA News) - Istana Bassa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera barat, segera dibangun kembali sesuai dengan aslinya, baik ukuran, arsitektur maupun warnanya, dengan penambahan fasilitas pendukung. Ketua Seksi Pembangunan Kembali Istana Pagaruyung, M Shadiq Pasadigue, di Batusangkar, Senin, menjelaskan pelaksanaan pembangunan fisik akan mewujudkan bangunan baru yang persis sama dengan istana yang sebelumnya terbakar. Istana Pagaruyung terbakar, Senin (27/2) sekitar pukul 19.10 WIB diduga akibat sambaran petir yang menghanguskan seluruh bangunan istana, termasuk sejumlah dokumen dan benda-benda peninggalan sejarah. Kerugian materil diperkirakan Rp15 miliar. Menurut dia Shadiq, bangunan istana baru tetap memiliki 11 gonjong (arsitektur atap runcing sebagai ciri khas rumah adat Minangkabau, red), memiliki tiga lantai dan 82 tonggak. Ke-82 tonggak itu, terdiri dari 50 tiang rumah gadang, 18 tiang anjungan tinggi, 10 tiang salek dan empat tiang serambi serta tangga. Ukuran bangunan juga sama dengan sebelumnya, yakni panjang 60 meter dan puncak tertinggi juga 60 meter serta dilengkapi sebuah surau (tempat ibadah), satu rumah tabuah (beduk ukuran besar) dan sebuah rangkiang patah sambilan (tempat menyimpan padi). Bangunan istana memiliki luas 3,5 hektar sedangkan total lahan untuk pengembangan dan penambahan berbagai fasilitas pendukung baru mencapai luas 12 hekter.(*)