Indonesia gandeng Swiss kembangkan politeknik S4C
20 Maret 2018 16:48 WIB
Ki-ka: Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Duta Besar Swiss Yvonne Baumann dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam peluncuran Skill For Competitiveness (S4C) di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/3/2018). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Swiss meluncurkan proyek kerjasama pengembangan politeknik Skill For Competitiveness (S4C) di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
Proyek ini adalah kerjasama antara Kemenperin, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Dasar dengan Pemerintah Swiss.
"Skill For Competitiveness diharapkan bisa mengatasi kebutuhan untuk pengembangan teknologi digital," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di peluncuran S4C di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
Baca juga: RI-Swiss jalin kerja sama pendidikan vokasi industri
Airlangga mengatakan program ini seiring dengan nawa cita pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran, salah satunya penyebaran pembangunan industri yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Duta Besar Swiss, Yvonne Baumann, mengatakan ada beberapa negara yang mempelajari tentang pendidikan vokasi di negaranya. Sistem pelajaran yang memadukan teori di sekolah dan praktik di perusahaan membuat lulusan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.
Kerjasama Indonesia dengan Swiss di bidang pendidkan bukanlah kali pertama, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir.
"Kerjasama politeknik dari 1982 sama Swiss. di sisi lain ada juga kerjasama dengan Jerman di bidang maritim, dengan Taiwan dalam pendidikan, Kanada juga Belanda," imbuh dia.
Proyek ini adalah kerjasama antara Kemenperin, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Dasar dengan Pemerintah Swiss.
"Skill For Competitiveness diharapkan bisa mengatasi kebutuhan untuk pengembangan teknologi digital," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di peluncuran S4C di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa.
Baca juga: RI-Swiss jalin kerja sama pendidikan vokasi industri
Airlangga mengatakan program ini seiring dengan nawa cita pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran, salah satunya penyebaran pembangunan industri yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Duta Besar Swiss, Yvonne Baumann, mengatakan ada beberapa negara yang mempelajari tentang pendidikan vokasi di negaranya. Sistem pelajaran yang memadukan teori di sekolah dan praktik di perusahaan membuat lulusan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.
Kerjasama Indonesia dengan Swiss di bidang pendidkan bukanlah kali pertama, kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir.
"Kerjasama politeknik dari 1982 sama Swiss. di sisi lain ada juga kerjasama dengan Jerman di bidang maritim, dengan Taiwan dalam pendidikan, Kanada juga Belanda," imbuh dia.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: