Kediri (ANTARA News) - Para wisatawan Gunung Kelud diperingatkan tidak mendekat danau kawah untuk menghindari terjadinya korban jiwa menyusul makin tingginya suhu permukaan air danau sejak beberapa hari terakhir. "Untuk sementara wisatawan sebaiknya tidak mendekat danau kawah dulu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kediri, Sigit Rahardjo, kepada wartawan di Kediri, Jawa Timur, Senin. Berdasar catatan yang ia terima dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud, menyebutkan suhu permukaan danau kawah saat ini telah mencapai 38 derajat celsius. "Berarti ini ada kenaikan karena sehari sebelumnya suhu permukaan masih di bawah 36 derajat celsius," ujarnya menambahkan. Menurut dia, peningkatan suhu itu telah menyebabkan kenaikan bualan belarang di permukaan gunung yang terakhir kali meletus pada Januari 1997 itu. "Peningkatan bualan suhu yang mengandung unsur belerang ini sangat memungkinkan terjadinya keracunan bagi orang yang berada di sekitar kawah," katanya. Oleh sebab itu, dia minta wisatawan Gunung Kelud untuk tidak mandi dan tidak membasuh muka dengan air danau kawah pada saat terjadi peningkatan suhu tersebut. Imbauan tersebut juga dilakukan oleh Pemkab Kediri dengan memasang papan larangan di seputar danau kawah agar peristiwa tewasnya enam siswa SMP Negeri 67 Jakarta Selatan akibat menghirup gas belerang beracun di Kawah Ratu, Gunung Salak yang terletak di perbatasan Kabupaten Sukabumi-Kabupaten Bogor, Minggu (8/7) lalu tidak terulang di Gunung Kelud. Selama ini hampir semua wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kelud selalu menikmati hangatnya air danau kawah dengan cara berenang tanpa memperhatikan ancaman bahaya. Danau kawah Gunung Kelud telah menelan korban dua orang wisatawan tewas saat berenang dan jenazahnya baru dua hari kemudian ditemukan pada tahun 2004 lalu. Pada musim liburan sekolah seperti saat ini pengunjung Gunung Kelud yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Kediri itu mencapai 400 sampai 500 orang per hari. (*)