Jakarta (ANTARA News) - DPR mendesak pemerintah mengirim nota protes ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait eksekusi mati tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Muhammad Zaini Misrin Arsyad di negara tersebut.

"Secara tegas pemerintah Indonesia harus melakukan nota protes, kemudian langkah diplomasi lainnya. Karena mereka seharusnya menghormati pemerintah Indonesia yang sudah beberapa kali melakukan advokasi namun saat dieksekusi tidak diinformasikan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa kalau benar pemerintah Indonesia tidak menreima pemberitahuan sebelum eksekusi hukuman mati Misrin dilakukan maka pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Raja Salman beberapa waktu lalu tidak ada artinya.

"Bagaimana asuransi WNI terkena crane yang dijanjikan Raja Salman juga tidak dilanjuti. Lalu ini ada WNI yang tidak bersalah atau mungkin masih dalam proses persidangan, tanpa informasi langsung dihukum secara tiba-tiba oleh pemerintah Saudi," ujarnya.

Wakil Ketua Umum DPP PAN itu menyesalkan sikap Kerajaan Arab Saudi yang tidak terbuka berkenaan dengan informasi eksekusi mati TKI, dan mengemukakan perlunya upaya untuk mencari sebab pelaksanaan eksekusi mati itu tidak diberitahukan ke pemerintah Indonesia.

"Kedepan kita harus lakukan langkah diplomasi lebih tegas lagi karena menyangkut nyawa seorang WN dan kita tahu pemerintah sekarang sangat intens terhadap perlindungan HAM TKI yang dikirim ke luar negeri," katanya.

Tidak adanya notifikasi dari pemerintah Arab Saudi ke Indonesia mengenai eksekusi mati Zaini Misrin, menurut dia, mesti menjadi catatan bagi pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam diplomasi yang menyangkut keselamatan warga negaranya.

Pemerintah Arab Saudi telah mengeksekusi Zaini Misrin di Makkah pada Minggu pukul 11.30 waktu Makkah.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal pada Senin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia, khususnya perwakilan RI di Arab Saudi, sama sekali tidak mendapatkan pemberitahuan konsuler dari Arab Saudi mengenai rencana eksekusi Zaini Misrin, buruh migran asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Menurut dia, pemerintah Indonesia sudah meminta penjelasan resmi dengan memanggil Dubes Arab Saudi di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan dengan proses eksekusi yang dilakukan tanpa notifikasi.

Pemerintah RI, ia melanjutkan, juga telah menyampaikan nota diplomatik resmi kepada Duta Besar Arab Saudi untuk meminta penjelasan pemerintah Arab Saudi mengenai eksekusi terhadap warga Indonesia yang dilakukan tanpa pemberitahuan.

"Besok Duta Besar RI di Riyadh juga akan menyampaikan nota diplomatik yang sama ke Kementerian Luar Negeri Arab Saudi," ujar dia.