Jakarta (ANTARA News) - Orang tua perlu mengedukasi diri sendiri terlebih dahulu sebelum mendidik anak untuk dijadikan contoh dalam pembelajaran, kata praktisi pendidikan Rosalynn Tamara.

"Yang paling penting sebagai orang tua untuk siap mengedukasi anak adalah edukasi diri sendiri, perubahan orang tua yang akan membawa perubahan untuk anak-anak," kata pendiri Montessori Haus Asia Rosalynn Tamara di Jakarta, Selasa.

Rosalynn menjelaskan setiap perilaku dan gerak-gerik yang dilakukan oleh orang tua akan dilihat dan ditiru oleh anak. Dia menyebutkan orang tua akan menjadi panutan anak yang tak pernah habis bahkan hingga dewasa.

Rosalynn menerangkan setiap orang tua memiliki peran penting dalam memberikan edukasi pada anak dengan cara yang berbeda-beda setiap usianya.

Pada anak usia nol sampai enam tahun, orang tua diharapkan memanfaatkan betul masa-masa emas anak yang bisa menyerap berbagai informasi dan pengetahuan dengan baik.

"Itu peran yang paling penting. Kamu mau jadi anak kamu genius, punya tata krama, di usia nol sampai enam tahun, selepas itu anak harus bersusah payah," tutur Rosalynn.

Usia enam hingga 12 tahun yaitu pada masa sekolah dasar, orang tua harus bisa dekat dengan anak dalam membimbing belajar. Karena kemampuan akademis dimulai pada sekolah dasar.

Pada usia 12-18 tahun yaitu masa-masa remaja, orang tua harus bisa menjaga emosi, ada untuk anak, namun dengan batasan yang jelas.

"SMP SMA masa-masa anak mencoba. Banyak kesalahan-kesalahan dilakukan di SMP SMA, tapi orang tua yang punya fondasi yang kuat pada anak usia nol sampai enam tahun, pada SMP SMA saya bisa pastikan mereka juga tidak akan pergi terlalu jauh," ujarnya.

Saat anak mulai memasuki usia dewasa dan sebelum benar-benar matang, yaitu usia 18-24 tahun, orang tua tetap dibutuhkan untuk hadir memberikan wejangan-wejangan kepada anak tentan berbagai pilihan.