Moskow (ANTARA News) - Inggris harus membuktikan keterlibatan Rusia dalam peracunan mantan agen ganda Sergei Skripal di Inggris atau meminta maaf, kata juru bicara kepresidenan Rusia.

"Cepat atau lambat tuduhan tak berdasar ini harus dijawab: dengan dukungan bukti yang memadai atau permintaan maaf," kata juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, Senin (19/3), sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Peskov juga menanggapi pertanyaan tentang apakah memburuknya ketegangan dengan Barat telah meningkatkan performa Vladimir Putin dalam pemilihan presiden Rusia pada Minggu.

"Saya tidak akan menggunakan istilah 'memburuknya ketegangan dengan Barat'. Ini adalah pertanyaan yang sulit dijelaskan dan dipahami motivasinya, dari pihak Inggris terhadap Rusia,” katanya.

Pada Minggu, Putin menampik tuduhan Inggris dan sekutunya bahwa Rusia berada di balik serangan 4 Maret terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris, menyebutnya "omong kosong".

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menanggapinya dengan mengatakan bahwa bantahan Moskow menjadi "semakin absurd".

London mengatakan bahwa racun saraf kelas militer rancangan Soviet, Novichok, digunakan untuk menyerang Skripal, dan pekan lalu Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan gabungan yang menyalahkan Rusia atas serangan pertama yang menggunakan senjata kimia di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca juga: Inggris kian sengit menuduh Rusia racuni eks mata-mata