Saham Korsel dan Filipina berakhir melemah
19 Maret 2018 17:51 WIB
Seorang pedagang saham dari pasar saham Korea tersenyum melihat layar yang menunjukkan Indeks Harga Saham Komposit Korea (KOSPI) dari ruang perdagangan bank di Seoul, Jumat (4/11). (FOTO ANTARA/REUTERS/Jo Yong-Ha)
Seoul/Manila (ANTARA News) - Bursa saham Korea Selatan dan Filipina berakhir melemah pada penutupan perdagangan Senin.
Di Korsel, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 18,94 poin atau 0,76 persen, menjadi 2.475,03 poin.
Volume perdagangan mencapai 471,4 juta saham, senilai 5,9 triliun won (5,5 miliar dolar AS).
Mata uang Korea Selatan berakhir di 1.071,6 won terhadap greenback, turun 5,4 won dari tingkat penutupan akhir pekan lalu.
Sementara di Filipina indeks acuan Bursa Efek Filipina (PSE) melemah 0,03 persen atau 2,61 poin menjadi 8.235,54 poin.
Sementara itu, indeks seluruh saham bergerak turun 33,70 poin atau 0,68 persen menjadi ditutup di 4.948,.80 poin.
Volume perdagangan mencapai 5,01 miliar saham senilai 8,48 miliar peso (163,03 juta dolar AS), dengan 62 saham naik, 168 saham turun, sementara 37 saham ditutup datar, demikian Xinhua.
Baca juga: Bursa saham China ditutup lebih tinggi
Di Korsel, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 18,94 poin atau 0,76 persen, menjadi 2.475,03 poin.
Volume perdagangan mencapai 471,4 juta saham, senilai 5,9 triliun won (5,5 miliar dolar AS).
Mata uang Korea Selatan berakhir di 1.071,6 won terhadap greenback, turun 5,4 won dari tingkat penutupan akhir pekan lalu.
Sementara di Filipina indeks acuan Bursa Efek Filipina (PSE) melemah 0,03 persen atau 2,61 poin menjadi 8.235,54 poin.
Sementara itu, indeks seluruh saham bergerak turun 33,70 poin atau 0,68 persen menjadi ditutup di 4.948,.80 poin.
Volume perdagangan mencapai 5,01 miliar saham senilai 8,48 miliar peso (163,03 juta dolar AS), dengan 62 saham naik, 168 saham turun, sementara 37 saham ditutup datar, demikian Xinhua.
Baca juga: Bursa saham China ditutup lebih tinggi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: