Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan PDI Perjuangan menempatkan posisi Wakil Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR RI merupakan momentum strategis memerkuat konsolidasi dan dukungan politik bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kedua wakil pimpinan dari PDI Perjuangan tersebut bertugas memberikan dukungan yang lebih efektif bagi program-program pemerintahan Jokowi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Hasto mengatakan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menetapkan Ahmad Basarah sebagai wakil ketua MPR RI dan Utut Adianto sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Menurut dia, dengan adanya representasi PDI Perjuangan di MPR maupun DPR RI, hal tersebut mencerminkan kesesuaian aspirasi antara suara rakyat yang memberi kepercayaan pada PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu tahun 2014, dengan representasi susunan dan kompisisi pimpinan kedua lembaga negara.
"Bagi PDI Perjuangan, adanya representasi partai pengusung utama Pemerintahan Presiden Jokowi tersebut akan meningkatkan konsolidasi politik," ujarnya.
Dia menilai dengan tampilnya Ahmad Basarah dan Utut Adianto tersebut menunjukkan proses kaderisasi kepemimpinan partai berjalan semakin baik dan sistemik.
Hasto menjelaskan kedua orang tersebut telah digembleng sebagai kader partai yang memiliki kesadaran ideologi, organisasi, politik, dan kesadaran untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara.
"Keduanya tidak hanya menampilkan kepemimpinan yang berkarakter, namun juga memiliki disertai kecakapan manajerial yang handal," katanya.
Keduanya menurut dia, diyakini akan berdedikasi untuk memerbaiki peningkatan kinerja kedua lembaga negara tersebut.
Surat keputusan terkait dengan penetapan kedua kader PDI Perjuangan tersebut dikirimkan kepada Pimpinan MPR dan DPR pada Senin (19/3).
Baca juga: DPR terima surat PDIP tunjuk Utut Adianto
PDIP memandang posisi pimpinan MPR dan DPR perkuat dukungan pemerintah
19 Maret 2018 12:52 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ANTARA /Aprillio Akbar)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: