Israel klaim gagalkan upaya Hamas bangun ulang terowongan Gaza
Dokumentasi Gas yang ditanam oleh tentara Israel tersembur keluar dari sebuah lubang di sebuah terowongan, yang digunakan oleh militan Hamas dalam sebuah serangan Senin (21/7/2014) lalu, saat operasi mencari terowongan yang digali oleh militan Palestina, di luar Jalur Gaza, Israel, Selasa (22/7).Israel melancarkan serangan ke sejumlah target di sepanjang Jalur Gaza Selasa kemarin, mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat sementara diplomat AS dan PBB mendesak diadakannya pertemuan untuk menghentikan pertempuran yang telah menelan lebih dari 500 korban jiwa. Memasuki pekan ketiga, jumlah korban jiwa dari pihak Palestina meningkat menjadi 603 orang, termasuk hampir 100 anak-anak dan banyak warga sipil, kata pejabat kesehatan Gaza. Sementara itu militer Israel mengumumkan dua tentaranya tewas, menambah jumlah korban dari pihak Israel menjadi 27. (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)
Terowongan yang sama sudah pernah dihancurkan pada masa perang Gaza pada 2014 dan Hamas berupaya untuk kembali membangunnya, kata seorang juru bicara militer Israel, lapor Reuters.
Terowongan itu digali dari dalam kawasan Jalur Gaza, beberapa ratus meter dari pagar pembatas Israel.
Pasukan Israel tidak melewati perbatasan saat melakukan operasi itu dengan menggunakan sebuah teknik baru, kata Letnan Kolonel Jonathan Concricus kepada para wartawan.
"Kami tidak menggunakan alat peledak. Terowongan itu dibangun dengan material tertentu dengan campuran tertentu," kata Conricus tanpa menjelaskan lebih jauh.
Hingga kini belum ada komentar dari pihak Hamas, yang merupakan kelompok Palestina yang cukup dominan di Jalur Gaza dan selama ini menjadi musuh utama Israel.
Israel menarik pasukannya dari Gaza sejak tahun 2005, namun masih menerapkan penjagaan ketat di perbatasan darat dan laut wilayah tersebut.
Pada masa periode perang Gaza tahun 2014, para pejuang Hamas menggunakan terowongan-terowongan untuk bersembunyi dari pasukan militer Israel yang mempunyai senjata lebih canggih.
Sejak saat itu, Israel menerapkan sejumlah strategi balasan, termasuk pembangunan sebuah dinding bawah tanah, yang dilengkapi dengan sebuah sensor, sepanjang 60 km di perbatasan Gaza.
Pembangunan dinding itu menghabiskan dana sekitar 1,1 miliar dolar AS dan diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2019.
"Berdasarkan informasi intelijen terpercaya dan terobosan teknologi, Israel berhasil menghancurkan terowongan-terowongan Hamas satu demi satu," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman dalam pernyataan tertulis.
Sebelumnya pada Januari lalu, Israel mengatakan bahwa mereka menggelar operasi penghancuran terhadap sebuah terowongan Gaza, dan menambahkan bahwa jalur rahasia tersebut memanjang sampai negara tetangga, Mesir.
(Uu.G005/A032)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018